Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktif: Memahami, Mendeteksi, Dan Mengelolanya


Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (ADHD) adalah kondisi neurobiologis yang sering kali diidentifikasi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga dewasa. Artikel ini akan menyediakan panduan komprehensif mengenai definisi, gejala, jenis, penyebab, diagnosis, pengobatan, pencegahan, dan kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terkait ADHD.

Definisi ADHD

ADHD adalah gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur perhatian, mengendalikan perilaku impulsif, atau menunjukkan tingkat aktivitas yang sesuai dengan usia. ADHD tidak hanya mempengaruhi anak-anak tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk memenuhi kriteria ADHD, gejala-gejala yang muncul haruslah selama minimal 6 bulan dan secara signifikan berdampak pada kemampuan akademis, sosial, dan adaptasi (meskipun beberapa di antaranya dapat berfungsi dengan baik).

Perlu diperhatikan bahwa individu dengan ADHD tidak semuanya terpengaruh dalam kemampuan mereka untuk memperhatikan. Lebih tepatnya, individu-individu ini memperhatikan hal-hal yang salah dalam lingkungan. Mereka bisa menjadi ahli dalam menyusun puzzle, membangun Lego, atau bermain video game (mengalami kebutaan waktu saat melakukan aktivitas yang mereka sukai).

Defisit sering kali terletak pada fokus yang berkelanjutan dalam situasi dan peristiwa yang tidak menarik minat intrinsik mereka atau menghasilkan imbalan langsung.

Gejala ADHD Pada Anak-Anak, Remaja, dan Dewasa

Pada anak-anak, gejala ADHD meliputi kesulitan dalam mempertahankan perhatian, perilaku impulsif, dan hiperaktivitas. Pada remaja, gejala ini bisa berkembang menjadi masalah dalam pengelolaan waktu, disorganisasi, dan kesulitan dalam hubungan sosial. Dewasa dengan ADHD mungkin mengalami masalah dalam mengatur kegiatan sehari-hari, manajemen pekerjaan, dan hubungan interpersonal.

Tipe ADHD

ADHD dibagi menjadi tiga tipe utama:

1. Tipe tidak fokus: ditandai dengan kesulitan mempertahankan perhatian, mudah teralihkan, sering melamun, dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

Gejala biasanya muncul dalam beberapa atau semua cara berikut ini:

• Kesulitan untuk memperhatikan detail dalam berbagai konteks, yang mengakibatkan seringnya terjadi kesalahan dan menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas kerja (misalnya, di sekolah, di tempat kerja, atau saat melakukan kegiatan yang tidak disukai)
• Kesulitan mempertahankan perhatian dalam tugas atau aktivitas yang tidak disukai. Contohnya termasuk kesulitan untuk tetap fokus pada tugas selama tugas membaca atau percakapan yang panjang.
• Menunjukkan “perhatian yang mengembara” bahkan tanpa adanya gangguan yang jelas di lingkungan
• Kesulitan dalam menindaklanjuti tugas (yang disukai atau yang tidak disukai). Individu-individu ini mungkin sering memulai proyek dengan relatif mudah tetapi gagal menyelesaikannya.
• Tantangan yang terkait dengan organisasi; termasuk menyelesaikan tindakan beberapa langkah, manajemen waktu, dan menjaga segala sesuatunya tetap teratur
• Menghindari tugas-tugas yang membutuhkan upaya mental yang terus-menerus (misalnya, menyelesaikan pekerjaan rumah, formulir yang panjang, atau tinjauan informasi yang monoton)
• Kesulitan memegang benda-benda yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas (misalnya, kacamata, kunci mobil, ponsel, dompet, dll.)
• Mudah terganggu oleh rangsangan di lingkungan (termasuk pikiran yang sekilas dan tidak berhubungan)
• Pelupa selama aktivitas kehidupan sehari-hari (misalnya, tugas rutin, tugas, membalas telepon, menepati janji)

2. Tipe hiperaktif-impulsif: ditandai dengan perilaku hiperaktif, kesulitan menunggu giliran, dan sering bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.

Gejala hiperaktif dan/atau impulsif biasanya muncul dalam beberapa atau semua cara berikut ini:

• Sering gelisah atau mengetuk-ngetuk dengan tangan atau kaki; menggeliat-geliat di tempat duduk
• Ketidakmampuan untuk tetap duduk pada saat-saat yang seharusnya dilakukan (misalnya, saat bekerja di ruang kelas atau kantor)
• Aktivitas motorik yang berlebihan (misalnya, berlari, memanjat, gelisah) dalam situasi yang mungkin tidak tepat
• Kesulitan untuk terlibat dalam kegiatan waktu luang yang tenang (misalnya membaca secara pribadi di perpustakaan)
• Perilaku yang dicirikan sebagai “digerakkan oleh motorik” (misalnya, tidak dapat diam untuk waktu yang lama)
• Berbicara berlebihan
• Ketidakmampuan untuk menghambat perilaku komunikatifnya sendiri (misalnya, jawaban yang tidak jelas terhadap pertanyaan, kesulitan menunggu giliran berbicara)
• Menginterupsi atau mengganggu orang lain (misalnya, mengambil alih kegiatan orang lain, menggunakan barang orang lain atau menyerang ruang orang lain tanpa bertanya)

3. Tipe gabungan: kombinasi dari gejala tipe tidak fokus dan hiperaktif-impulsif.

Penyebab ADHD

Penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian menunjukkan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan perbedaan dalam struktur dan fungsi otak. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga dengan ADHD, masalah kesehatan selama kehamilan, dan paparan zat beracun.

Bagaimana Mendiagnosa ADHD?

Diagnosis ADHD melibatkan penilaian komprehensif yang mungkin termasuk wawancara medis, skala penilaian perilaku, dan pemeriksaan fisik. Tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis ADHD, dan seringkali diagnosis melibatkan tim profesional kesehatan.

Bagaimana Mengobati ADHD?

Pengobatan ADHD mungkin mencakup kombinasi terapi perilaku, obat-obatan, dan dukungan pendidikan atau di tempat kerja. Terapi perilaku fokus pada pengembangan keterampilan manajemen waktu, organisasi, dan strategi untuk mengendalikan impulsifitas. Obat-obatan, seperti stimulan, seringkali efektif dalam mengendalikan gejala ADHD.

Pencegahan ADHD

Tidak ada cara pasti untuk mencegah ADHD, tetapi beberapa langkah mungkin membantu mengurangi risiko, seperti menjaga kesehatan selama kehamilan, menghindari paparan zat beracun, dan mengadopsi gaya hidup sehat.

Kapan Harus Menemui Dokter?

Jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala ADHD yang mempengaruhi kinerja sekolah, pekerjaan, atau hubungan sosial, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Diagnosis dini dan intervensi yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

ADHD adalah gangguan yang kompleks dengan spektrum gejala yang luas dan memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk diagnosis dan pengobatan. Memahami gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan dapat membantu individu yang terdampak untuk mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan menjalani kehidupan yang lebih teratur dan terfokus.

(EA/timKB).

Sumber foto: jovee