Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Pelatih Yang Dipecat Usai Gagal Di Piala Afrika 2023


Jakarta – Babak penyisihan grup Piala Afrika 2023 telah usai. Beberapa hasil mengejutkan tercipta yang membuat beberapa tim unggulan mendapat hasil yang tidak sesuai dengan yang diprediksikan. Hal itu menyebabkan beberapa pelatih timnas negara yang mendapatkan hasil mengecewakan harus kehilangan jabatan alias dipecat usai laga fase grup.

Piala Afrika 2023 digelar di Pantai Gading pada 13 Januari hingga 11 Februari 2024. Sama seperti Piala Asia 2023, ini adalah agenda FIFA sehingga setiap klub wajib melepas pemain mereka ke Piala Afrika 2023. Fase grup Piala Afrika berjalan sangat kompetitif. Negara unggulan seperti Ghana hingga Aljazair gagal lolos ke babak 16 Besar. Pantai Gading, sang tuan rumah, hampir gagal dan lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik.

Kompetitifnya Piala Afrika 2023 memakan korban. Beberapa pelatih dipecat sebelum babak 16 Besar dimulai, termasuk pelatih Pantai Gading. Pelatih yang sudah dipecat di Piala Afrika 2023 adalah:

Adel Amrouche (Tanzania)

Situasi yang dihadapi Adel Amrouche bisa dibilang cukup rumit. Sebelum dipecat dari posisi pelatih Tanzania, dia sempat mendapat sanksi. Amrouche dapat sanksi denda dan larangan delapan laga dari CAF atas komentar soal Federasi Sepak Bola Maroko (RMFF). Amrouche tak bisa mendampingi tim pada dua laga fase grup Piala Afrika 2023. Tanzania pun gagal total. Mereka jadi juru kunci Grup E dengan hanya meraih dua poin dari tiga laga. Amrouche lalu diumumkan secara resmi telah dipecat dari posisi pelatih Tanzania.

Chris Hughton (Ghana)

Chris Hughton punya pengalaman panjang di Inggris. Dia pernah bekerja di Newcastle. Pada Maret 2023, Chris Hughton dipercaya jadi pelatih Ghana. Namun, masa kerjanya di Ghana tak cukup panjang. Chris Hughton dipecat karena Ghana gagal lolos ke babak 16 Besar. Punya materi pemain mentereng seperti Mohammed Kudus dan Andre Ayew, Ghana hanya meraih dua poin dari tiga laga.Ghana berada di posisi ketiga klasemen Grup B, tanpa kemenangan.

Djamel Belnadi (Aljazair)

Aljazair punya materi pemain yang cukup kompetitif di Piala Afrika 2023. Ada nama Riyad Mahrez yang bisa diandalkan untuk jadi penentu. Namun, Aljazair gagal total dan menjadi juru kunci klasemen Grup D dengan hanya meraih dua poin. Hasil buruk itu membuat Djamel Belmadi harus kehilangan pekerjaannya. Pelatih 47 tahun itu dipecat. Dia harus mengakhiri pekerjaan sebagai pelatih Aljazair yang sudah dimulai sejak Agustus 2018 lalu.

Jean Louis Gasset (Pantai Gading)

Menjadi tuan rumah membuat ekspektasi pada performa Pantai Gading sangat besar di Piala Afrika 2023. Sayangnya, Gasset dinilai gagal meracik tim dengan tepat. Pantai Gading dua kali kalah di fase grup dan hanya dapat tiga poin. Gasset dipecat setelah kalah 0-4 dari Guinea Khatulistiwa. Saat pengumuman pemecatan dibuat, Pantai Gading masih punya kans lolos ke babak 16 Besar. Benar saja, Pantai Gading kemudian lolos ke babak 16 Besar. Mereka lolos sebagai satu dari empat peringkat tiga terbaik. Pada babak 16 Besar, tanpa pelatih kepala, Pantai Gading akan berjumpa Senegal.

Tom Saintfiet (Gambia)

Gambia kalah dengan skor 2-3 dari Kamerun pada matchday ketiga Grup C Piala Afrika 2023. Kekalahan ini membuat Gambia jadi juru kunci Grup C, tanpa mendapat poin karena selalu kalah dari tiga laga yang dimainkan. Hasil buruk diraih, nasib buruk langsung menghampiri Tom Saintfiet. Pria asal Belgia itu langsung dipecat. Padahal sudah menjabat sebagai pelatih Gambia cukup lama. Tom Saintfiet memulai tugasnya pada Juli 2018.

(Yp/timKB).

Sumber foto: google