Gangguan konversi adalah suatu kondisi di mana masalah kesehatan mental mengganggu cara kerja otak Anda. Hal ini menyebabkan gejala fisik yang nyata dan tidak dapat dikendalikan oleh seseorang. Gejalanya dapat berupa kejang, kelemahan atau kelumpuhan, atau berkurangnya masukan dari satu atau lebih indera (penglihatan, suara, dll.). Kondisi ini sering kali dapat diobati melalui berbagai jenis terapi.
Pengertian Gangguan Konversi
Gangguan konversi atau gangguan gejala neurologis fungsional adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang menunjukkan gejala neurologis, seperti kelemahan, kejang, atau kehilangan indera, tanpa adanya kondisi medis yang mendasarinya. Gangguan ini sebelumnya dikenal sebagai histeria dan sering dihubungkan dengan stres atau konflik emosional.
Penting untuk diketahui bahwa gangguan ini adalah kondisi kesehatan mental yang nyata. Ini bukan kepura-puraan atau mencari perhatian. Ini bukan hanya sesuatu yang ada di kepala seseorang atau yang mereka bayangkan. Meskipun ini adalah kondisi kesehatan mental, gejala fisiknya masih nyata. Seseorang dengan gangguan konversi tidak dapat mengendalikan gejalanya hanya dengan mencoba atau memikirkannya.
Bagaimana Gangguan Konversi Mempengaruhi Tubuh?
Gangguan dapat mempengaruhi fungsi motorik dan sensorik tubuh. Individu mungkin mengalami kelemahan atau kelumpuhan mendadak, kejang, kesulitan berbicara, gangguan pendengaran atau penglihatan, atau bahkan kehilangan kesadaran. Gejala-gejala ini sering terjadi sebagai respons terhadap stres psikologis.
Gejala-gejala Gangguan Konversi
Gejala gangguan konversi bervariasi secara signifikan antar individu. Beberapa gejala umum meliputi:
• Berjalan tidak normal atau tremor
• Kebutaan atau penglihatan ganda
• Ketulian atau masalah pendengaran
• Gangguan dalam koordinasi
• Episode tidak responsif
• Kehilangan keseimbangan
• Hilangnya indera penciuman (anosmia)
• Kehilangan rasa sentuhan (anestesi)
• Kehilangan suara (afonia)
• Mati rasa atau kehilangan sensasi sentuhan
• Kejang atau kejang-kejang
• Bicara cadel atau ketidakmampuan untuk berbicara
• Kebutaan sementara atau penglihatan ganda
• Kesulitan menelan atau merasa ada “benjolan” di tenggorokan Anda
• Kelemahan atau kelumpuhan
Penyebab Gangguan Konversi
Penyebab pasti gangguan konversi tidak sepenuhnya dipahami. Namun, sering kali gangguan ini terjadi setelah stres emosional atau psikologis yang parah, seperti trauma, konflik internal, atau kejadian hidup yang mengganggu. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya faktor genetik dan biologis.
Faktor Risiko Gangguan Konversi
Faktor risiko termasuk riwayat trauma atau stres psikologis, riwayat keluarga dengan gangguan konversi atau kondisi kesehatan mental lainnya, kepribadian yang sangat emosional atau neurotik, dan adanya kondisi kesehatan mental lain seperti kecemasan atau depresi.
Faktor risiko lain dari gangguan konversi meliputi:
• Berjenis kelamin perempuan (Perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan ini).
• Menjadi sangat teliti, pekerja keras, kompulsif, dan perfeksionis
• Memiliki anggota keluarga dengan gangguan konversi (Orang yang memiliki saudara perempuan tingkat pertama – saudara perempuan, ibu, atau anak perempuan – dengan gangguan konversi lebih mungkin untuk mengembangkan gejala dibandingkan perempuan pada populasi umum).
• Memiliki kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan suasana hati atau kecemasan, gangguan identitas disosiatif (sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda) atau gangguan kepribadian lainnya
• Memiliki ciri-ciri kepribadian yang maladaptif
• Memiliki penyakit neurologis yang menyebabkan gejala serupa (seperti kejang non-epilepsi pada orang yang memiliki epilepsi)
• Riwayat pelecehan fisik atau seksual dan penelantaran saat kecil
Bagaimana Gangguan Konversi Didiagnosis?
Diagnosis gangguan biasanya melibatkan evaluasi menyeluruh untuk mengecualikan kondisi medis atau neurologis lainnya. Ini dapat termasuk pemeriksaan fisik, tes neurologis, dan penilaian psikologis. Kriteria diagnostik menurut DSM-5 juga digunakan oleh para profesional kesehatan mental.
Pengobatan Gangguan Konversi
Pengobatan gangguan konversi umumnya bersifat multidisiplin dan dapat melibatkan:
• Psikoterapi, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi bicara
• Terapi fisik, untuk mengatasi gejala motorik
• Obat-obatan, terutama jika ada gangguan kesehatan mental lain yang menyertai
• Edukasi dan dukungan untuk pasien dan keluarganya
Gangguan ini bukanlah gangguan yang berlangsung seumur hidup. Jika Anda atau seseorang yang Anda cintai mengalami gejala gangguan konversi yang parah atau menetap, pengobatan mungkin diperlukan dan akan tergantung pada gejala masing-masing.
Mengatasi Gangguan Konversi
Mengatasi gangguan ini melibatkan pendekatan holistik. Individu dapat diuntungkan dari:
• Terapi dan konseling berkelanjutan
• Strategi manajemen stres dan relaksasi
• Dukungan kelompok
• Praktik perawatan diri, termasuk olahraga teratur, pola makan sehat, dan tidur yang cukup
Gangguan konversi adalah kondisi yang kompleks, tetapi dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, individu yang terkena dapat memperbaiki kualitas hidup mereka secara signifikan. Memahami gangguan ini dan mengetahui cara mengatasinya dapat membantu mereka yang terpengaruh menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih memuaskan.
(EA/timKB).
Sumber foto: wikihow.com
Berita lainya
Terapi Kreatif: Mengungkap Potensi Penyembuhan Melalui Seni
Duck Syndrome: Menjaga Ketenangan Di Tengah Tekanan
Kesederhanaan: Kunci Hidup Bahagia Dan Seimbang