Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Kisah Nikita Krylov: Dari Karate Tradisional Ke Oktagon UFC


Jakarta – Dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA), kekuatan otot tak cukup untuk membawa seseorang ke puncak. Dibutuhkan jiwa baja, daya tahan mental, dan sejarah hidup yang menempa. Dan semua itu bisa kita temukan dalam sosok Nikita Andreyevich Krylov, petarung Light Heavyweight UFC yang dijuluki “The Miner.”

Bagi sebagian orang, julukan itu mungkin terdengar sederhana. Namun bagi Nikita, itu adalah warisan — pengingat dari mana ia berasal, dan apa yang telah ia lewati untuk berada di atas panggung pertarungan paling kompetitif di dunia.

Lahir di Tanah Keras, Tumbuh dengan Tekad Keras

Nikita lahir pada 7 Maret 1992 di Krasnyi Luch, sebuah kota kecil di wilayah Luhansk, Ukraina Timur, yang saat itu masih bagian dari Uni Soviet. Wilayah ini dikenal bukan karena budaya pop atau olahraga, melainkan karena tambang-tambang batu bara dan ketangguhan masyarakatnya.

Ayah dan kakeknya adalah pekerja tambang. Setiap hari Nikita kecil menyaksikan bagaimana pria-pria dewasa di sekitarnya turun ke perut bumi — mengandalkan kekuatan tubuh dan keberanian — untuk menghidupi keluarga. Di lingkungan seperti itu, ketangguhan bukan pilihan, tapi keharusan.

Alih-alih bermain seperti anak-anak kebanyakan, Nikita tumbuh dengan obsesi pada ketertiban, ketekunan, dan perlawanan terhadap rasa takut. Ia mulai belajar Kyokushin Karate sejak remaja, lalu menyelami dunia Judo dan Brazilian Jiu-Jitsu, membangun dasar teknik yang kelak menjadikannya petarung yang komplet.

Jalan Panjang dari Liga Lokal ke Mata Dunia

Pada tahun 2012, Nikita memulai karier profesional MMA-nya. Berbekal semangat petarung dan kemauan untuk belajar, ia bertanding di berbagai ajang lokal di Ukraina dan Rusia. Dalam waktu singkat, ia mengumpulkan rekor 15 kemenangan dan hanya 2 kekalahan, semuanya dimenangkan melalui penyelesaian — tak ada keputusan juri.

Gaya bertarung Nikita yang brutal namun penuh teknik langsung menarik perhatian. Tubuhnya tinggi, kekar, tapi lentur. Ia bisa menjatuhkan lawan dengan pukulan atau menundukkan mereka lewat submission. Tak butuh waktu lama sampai namanya menembus radar Ultimate Fighting Championship (UFC).

Pada UFC 164, tahun 2013, Nikita melangkah ke dalam oktagon untuk pertama kalinya. Ia menjadi salah satu petarung termuda asal Eropa Timur yang berhasil menembus UFC — dan sejak itu, perjalanan kerasnya pun dimulai.

Gaya Bertarung “The Miner” — Keras, Cerdas, dan Tak Berkompromi

Julukan “The Miner” tidak hanya mengacu pada latar belakang keluarganya, tetapi juga mencerminkan cara bertarung Nikita di dalam ring. Seperti penambang yang menggali tanpa henti, Nikita terus menekan lawan, tidak kenal lelah, dan tak pernah mundur walau terkena pukulan.

Ciri khas gaya bertarung Nikita Krylov:

    • Striking eksplosif: Menyerang dengan kombinasi tendangan dan pukulan tajam dari berbagai sudut.
    • Kemampuan ground game unggul: Memiliki beberapa kemenangan lewat submission, termasuk rear-naked choke dan guillotine.
    • Keberanian menyerang sejak bel pertama: Ia jarang bermain aman. Setiap laga adalah medan pertempuran.
    • Adaptif: Sanggup menyesuaikan strategi tergantung lawan — kadang menjadi agresor, kadang bermain sabar.

Sebagian besar kemenangan Nikita di UFC datang dari penyelesaian. Ia jarang menyeret pertandingan ke tangan juri. Baginya, pertarungan adalah soal menyelesaikan apa yang dimulai.

Keluar dari UFC dan Kembali dengan Api Baru

Pada tahun 2016, meski tampil kompetitif, Nikita memutuskan keluar dari UFC dan kembali bertarung di promotor regional seperti Fight Nights Global. Banyak yang mengira kariernya mulai meredup. Tapi Nikita justru menggunakannya sebagai masa penyembuhan, pembangunan ulang, dan penyempurnaan teknik.

Ia kembali dengan membawa 5 kemenangan dari 6 laga, termasuk kemenangan atas Fabio Maldonado — mantan bintang UFC. Saat UFC memanggilnya kembali pada tahun 2018, Nikita bukan lagi anak muda penuh agresi, tetapi petarung dewasa dengan kontrol dan kecerdasan taktis.

Sejak kembali, ia mencatat kemenangan atas nama-nama besar seperti:

    • Ovince Saint Preux (submission)
    • Johnny Walker (keputusan mutlak)
    • Volkan Oezdemir (dominasi tiga ronde)

Di Antara Dua Dunia — Ukraina dan Rusia

Satu hal yang membuat kisah Nikita berbeda adalah identitas ganda yang ia bawa. Lahir di Ukraina, namun mewakili Rusia dalam kompetisi, ia kerap berada di tengah perdebatan geopolitik. Namun bagi Nikita, pertarungan sejatinya tidak tentang politik, melainkan tentang kehormatan pribadi.

Ia jarang bicara soal isu nasional, lebih memilih fokus pada latihan dan pertarungan. Tapi kenyataan bahwa ia bisa menginspirasi anak muda dari dua negara yang sedang bersitegang, menjadikannya figur yang dihormati oleh banyak kalangan — baik fans Ukraina, Rusia, maupun netral.

Prestasi, Warisan, dan Tujuan Besar

Prestasi Nikita Krylov:

    • Lebih dari 25 kemenangan profesional, mayoritas melalui penyelesaian
    • Mantan juara regional Eropa Timur di berbagai organisasi MMA
    • Rekor penyelesaian tinggi di UFC Light Heavyweight
    • Berada dalam 10 besar peringkat UFC Light Heavyweight terbaru

Ambisi dan Warisan:

Kini, Nikita hanya memiliki satu tujuan besar: sabuk juara UFC. Ia tahu bahwa persaingan di divisi 205 pon tidak mudah, dengan nama-nama seperti Jamahal Hill, Jan Błachowicz, dan Magomed Ankalaev. Tapi Nikita tidak gentar. Ia sudah bertarung melawan kerasnya hidup — pertarungan di oktagon bukan apa-apa dibanding itu.

“The Miner” yang Tak Pernah Lelah Menggali

Nikita Krylov adalah lambang kekuatan yang lahir dari tekanan. Seperti berlian yang tercipta dari kedalaman tambang, ia ditempa oleh hidup, oleh disiplin, oleh rasa lapar akan kehormatan. Setiap langkahnya di oktagon adalah langkah seorang pekerja keras, yang tahu bahwa hasil terbaik hanya datang setelah perjuangan paling keras.

(PR/timKB).

Sumber foto: mmamania.com

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda