Jakarta – Dalam setiap petarung Muay Thai sejati, mengalir darah dan disiplin dari generasi ke generasi. Mereka bukan sekadar atlet, tapi juga penjaga warisan budaya Thailand yang telah berusia berabad-abad. Dan di antara banyak bintang baru yang bersinar di langit dunia tarung, Petsukumvit Boi Bangna tampil sebagai salah satu sosok yang paling menjanjikan.
Lahir di tanah yang jauh dari keramaian kota, tumbuh besar dengan nilai-nilai keras dan disiplin, Petsukumvit bukan hanya membawa teknik Muay Thai ke atas ring — ia membawa semangat seluruh komunitasnya, semangat yang dibentuk dari keterbatasan, harapan, dan keyakinan bahwa seni bela diri bisa menjadi jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
Tumbuh di Nakhon Si Thammarat — Di Antara Sawah, Sasana, dan Mimpi
20 Juni 1998, di provinsi Nakhon Si Thammarat, lahirlah seorang anak yang kelak dikenal sebagai Petsukumvit. Provinsi ini bukan tempat di mana dunia biasanya mencari calon juara dunia. Terletak di Thailand selatan, wilayah ini lebih dikenal dengan kehidupan agraris dan komunitas yang kuat, bukan gemerlap arena pertarungan.
Namun di tengah kesederhanaan itulah, Petsukumvit pertama kali bersentuhan dengan Muay Thai. Ayahnya adalah penggemar berat pertarungan lokal dan sering mengajak anak-anaknya menonton laga di kuil-kuil atau pasar malam. Melihat para nak muay (petarung) yang bertarung dengan hati dan kehormatan, membuat hati kecilnya terbakar oleh keinginan yang sama.
Tak lama kemudian, dia mulai berlatih di sasana kecil milik temannya — tanpa peralatan modern, hanya lantai semen, samsak usang, dan pelatih tua yang keras tapi bijaksana. Ia berlatih tanpa ekspektasi, hanya dengan satu keyakinan: jika ia cukup tangguh, maka suatu hari dunia akan memperhatikannya.
Dari Petarung Pasar Malam ke Kompetitor Elit
Petsukumvit mulai bertarung di usia belia — seperti banyak petarung Muay Thai Thailand lainnya. Di usia 10 tahun, ia sudah bertanding di acara kecil, melawan anak-anak yang lebih tua dan lebih besar. Kemenangan demi kemenangan, meski kecil, membuatnya semakin percaya diri.
Lambat laun, ia dikenal di kancah regional Thailand. Namanya mulai masuk ke dalam buku pertarungan stadion-stadion klasik seperti Rajadamnern dan Lumpinee. Gaya bertarungnya sangat teknikal — khas petarung Muay Femur — dengan kemampuan membaca lawan, ritme bertarung, dan kontrol jarak yang nyaris sempurna.
Berbagai pertarungan menantang ia jalani. Kadang menang mutlak, kadang harus berdarah dan belajar dari kekalahan. Tapi satu hal yang tak berubah: semangatnya untuk terus naik ke level berikutnya.
Julukan “Boi Bangna” dan Langkah Menuju Panggung Dunia
Saat kariernya mulai menanjak, Petsukumvit bergabung dengan sasana ternama di Bangkok, yaitu Boi Bangna Gym. Sasana ini telah dikenal melahirkan banyak petarung berbakat yang sukses baik secara nasional maupun internasional. Nama “Boi Bangna” pun akhirnya menjadi bagian dari identitas resminya.
Dari sinilah ia mulai dilirik oleh ONE Championship, organisasi seni bela diri terbesar di Asia yang menampung berbagai atlet elite Muay Thai, kickboxing, dan MMA. Kontrak dengan ONE membuka jalan yang lebih luas — kesempatan membawa namanya ke panggung dunia, melawan petarung dari berbagai negara dan gaya bertarung.
Debutnya di ONE menjadi bukti bahwa teknik Muay Thai klasik tetap bisa mendominasi bahkan dalam era modern. Ia tampil percaya diri, penuh kendali, dan menang melawan lawan dengan gaya agresif.
Gaya Bertarung — Cerminan Seni, Tradisi, dan Strategi
Berbeda dengan petarung yang hanya mengandalkan kekuatan atau agresi, Petsukumvit tampil dengan gaya elegan dan penuh perhitungan. Ia adalah petarung Muay Femur sejati: cerdas, taktis, dan penuh disiplin.
Gaya khas Petsukumvit:
-
- Tendangan dorong (teep) yang digunakan untuk mengatur jarak dan mengganggu ritme lawan
- Elbow slicing (sikut memotong) yang mematikan, sering muncul dalam clinch
- Keseimbangan kaki luar biasa, membuatnya hampir mustahil dijatuhkan
- Clinch kuat dan efisien, memberikan poin dan mengontrol pertarungan
- IQ bertarung tinggi, tahu kapan menekan dan kapan bertahan
Ia jarang terlihat panik di atas ring. Setiap gerakan punya tujuan. Ia bertarung bukan untuk sekadar menang — tapi untuk menunjukkan seni Muay Thai yang indah.
Prestasi, Ambisi, dan Jalan Panjang Menuju Gelar
Walaupun belum merebut sabuk juara dunia di ONE Championship, Petsukumvit telah menunjukkan performa impresif dalam setiap pertarungannya. Ia selalu tampil kompetitif, bahkan saat melawan petarung dengan latar belakang gaya berbeda seperti kickboxing atau muay khao (muay thai clinch-heavy).
Beberapa pencapaian pentingnya meliputi:
-
- Rekam jejak positif di kancah nasional Thailand sebelum menembus ONE
- Penampilan konsisten dan teknik solid dalam divisi Flyweight
- Masuk ke dalam radar penantang potensial gelar ONE Flyweight Muay Thai
Dengan usia yang masih muda dan tubuh yang tetap prima, banyak pihak percaya bahwa Petsukumvit adalah calon kuat juara dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Lebih dari Sekadar Petarung
Di luar ring, Petsukumvit tetap rendah hati. Ia sering kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi keluarga dan komunitasnya. Ia menjadi panutan bagi anak-anak muda di Nakhon Si Thammarat, membuktikan bahwa siapa pun — dari latar belakang sesederhana apa pun — bisa menembus dunia internasional jika memiliki dedikasi dan kerja keras.
Baginya, Muay Thai bukan hanya soal kemenangan atau kekayaan, tapi juga tentang membawa kehormatan bagi keluarga, kampung halaman, dan Thailand.
Sebuah Langkah, Sebuah Warisan
Petsukumvit Boi Bangna tidak hanya bertarung untuk dirinya sendiri. Ia membawa sejarah, tradisi, dan masa depan Muay Thai Thailand dalam setiap laganya. Ia adalah lambang transisi antara Muay Thai klasik dan generasi baru yang cerdas dan dinamis.
(PR/timKB).
Sumber foto: onefc.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Menanti Persib Menjuarai BRI Liga 1
Daniil Medvedev Ke Perempatfinal Madrid Open 2025
Hasil Tes MotoGP Jerez 2025