Jakarta – Javier Sotomayor Sanabria lahir pada 13 Oktober 1967 di Limonar, sebuah kota kecil di Matanzas, Kuba. Terlahir dalam keluarga sederhana, Sotomayor tumbuh di lingkungan yang penuh semangat dan kebersamaan, meski terbatas secara ekonomi. Sejak usia dini, ia menunjukkan ketertarikan dan bakat alami dalam olahraga. Dengan tubuhnya yang tinggi dan lentur, serta kemampuan melompat yang luar biasa, Sotomayor segera menarik perhatian para pelatih atletik di Kuba.
Saat usianya menginjak 14 tahun, Sotomayor mulai serius menekuni lompat tinggi. Di bawah bimbingan pelatih yang berpengalaman, ia semakin memperkuat tekniknya dan mengasah keterampilannya. Kemampuannya yang di atas rata-rata membuatnya cepat dikenal di lingkup nasional. Pada usia 16 tahun, Sotomayor sudah mencatatkan prestasi yang mengesankan dengan melompat setinggi 2,20 meter, sebuah prestasi yang luar biasa untuk seorang remaja.
Lonjakan Karir di Kancah Internasional
Tahun 1984 menjadi titik balik dalam karir Sotomayor. Pada tahun ini, ia berpartisipasi dalam kompetisi internasional pertamanya, dan sejak saat itu, ia tak pernah menoleh ke belakang. Dengan setiap kompetisi yang ia ikuti, prestasi Sotomayor terus meningkat. Pada usia 19 tahun, ia telah mencatatkan lompatan setinggi 2,33 meter, menjadikannya salah satu atlet lompat tinggi terbaik di dunia pada masa itu.
Namun, momen paling monumental dalam karirnya datang pada 8 September 1988 di Salamanca, Spanyol. Pada hari itu, Sotomayor mencatatkan lompatan setinggi 2,43 meter, memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang oleh Patrik Sjöberg dari Swedia. Lompatan ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai raja lompat tinggi dunia, tetapi juga membuka jalan bagi rangkaian prestasi gemilang yang akan datang.
Rekor tersebut bertahan hingga tahun 1993, ketika Sotomayor sekali lagi membuat sejarah di tempat yang sama. Pada 27 Juli 1993, ia melompat setinggi 2,45 meter, memecahkan rekornya sendiri dan menetapkan standar baru dalam dunia lompat tinggi. Hingga saat ini, lompatan setinggi 2,45 meter tersebut masih menjadi rekor dunia lompat tinggi outdoor, sebuah prestasi yang telah bertahan selama lebih dari tiga dekade.
Dominasi di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia
Selain mencatatkan rekor dunia, Javier Sotomayor juga mendominasi di berbagai ajang internasional, termasuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia Atletik. Pada Olimpiade Barcelona 1992, Sotomayor meraih medali emas setelah melompat setinggi 2,34 meter. Medali ini menjadi bukti bahwa ia tidak hanya mampu mencatatkan rekor di luar kompetisi, tetapi juga tampil gemilang di panggung terbesar dunia.
Empat tahun kemudian, di Olimpiade Atlanta 1996, Sotomayor kembali bersaing di level tertinggi. Meskipun gagal meraih medali emas, ia menunjukkan ketangguhannya dengan memenangkan medali perak di Olimpiade Sydney 2000, sebuah pencapaian luar biasa mengingat tantangan dan persaingan ketat di cabang olahraga lompat tinggi.
Selain prestasi di Olimpiade, Sotomayor juga memenangkan dua medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik pada tahun 1993 dan 1997. Ia juga menjadi juara di Pan American Games sebanyak lima kali, menegaskan dominasinya di kawasan Amerika Latin.
Warisan dan Pengaruh di Dunia Atletik
Setelah pensiun dari karir kompetitifnya, warisan Javier Sotomayor tetap hidup dalam dunia atletik. Rekor lompatan setinggi 2,45 meter yang ia catatkan pada 1993 masih menjadi patokan bagi para atlet lompat tinggi di seluruh dunia. Hingga kini, tak ada atlet lain yang mampu melampaui rekor tersebut, menjadikan Sotomayor sebagai pemegang rekor dunia lompat tinggi terlama dalam sejarah.
Tak hanya prestasi, kepribadian Sotomayor yang rendah hati dan dedikasinya pada olahraga telah membuatnya dihormati oleh sesama atlet dan penggemar olahraga. Ia sering kali diundang sebagai tamu kehormatan dalam berbagai acara olahraga dan tetap aktif dalam komunitas atletik di Kuba dan internasional.
Sebagai ikon olahraga Kuba, Sotomayor juga telah menginspirasi generasi muda di negaranya untuk mengejar impian mereka dalam olahraga, terlepas dari tantangan dan keterbatasan. Ia adalah simbol dari apa yang dapat dicapai dengan kerja keras, dedikasi, dan keyakinan pada diri sendiri.
(EA/timKB).
Sumber foto: google
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Teófilo Stevenson: Legenda Tinju Kuba Dan Juara Olimpiade
Pencetak Gol Terbanyak Dalam Satu Tahun Kalender
Shohei Ohtani: Bintang MLB Asal Jepang