Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Spinks Vs Holmes 2: Pertandingan Ulang Kontroversial


Tujuh bulan setelah pertemuan pertama mereka mengguncang dunia tinju, Michael Spinks dan Larry Holmes kembali naik ring pada 19 April 1986, di Las Vegas Hilton. Dijuluki “Pembalasan di Vegas,” pertandingan ulang untuk gelar juara dunia kelas berat IBF dan lineal yang baru diraih Spinks ini sangat dinantikan dan penuh kontroversi. Holmes, mantan juara yang lama berkuasa, bertekad untuk membalas kekalahan mengejutkannya dan membuktikan bahwa pertarungan pertama hanyalah kebetulan. Sementara itu, Spinks bertujuan untuk memperkuat posisinya dalam sejarah kelas berat dan membungkam para peragu yang mempertanyakan legitimitasnya sebagai juara.

Pertarungan pertama pada September 1985 menyaksikan Spinks, mantan raja kelas berat ringan tak terbantahkan, merebut takhta dari Holmes yang tampak tak terkalahkan melalui keputusan bulat yang tipis dan diperdebatkan. Holmes, yang memasuki pertarungan itu dengan rekor gemilang 48-0, hanya kurang satu kemenangan untuk menyamai rekor legendaris Rocky Marciano, kesulitan menghadapi gaya bertarung Spinks yang tidak ortodoks dan tekanan tanpa henti di ronde-ronde akhir. Kemenangan itu menjadikan Spinks juara kelas berat ringan pertama yang pernah memenangkan gelar kelas berat, sebuah pencapaian bersejarah yang tetap disambut dengan skeptisisme oleh banyak orang yang merasa Holmes telah melakukan cukup untuk menang.

Pertandingan ulang ini berlangsung tegang sejak bel pembukaan. Holmes, bertarung dengan ibu jari kanan yang patah sejak awal pertarungan, memulai dengan kuat, memanfaatkan jabnya yang bertenaga dan pengalamannya untuk mengendalikan ronde-ronde awal. Spinks tampak lebih berhati-hati di ronde-ronde awal, mungkin menghormati kekuatan Holmes dan berusaha menemukan ritmenya. Banyak pengamat merasa Holmes telah membangun keunggulan signifikan dalam empat ronde pertama.

Namun, seiring berjalannya pertarungan, Spinks mulai menerapkan strategi yang telah membantunya dalam pertarungan pertama. Dia mulai bergerak lebih efektif, menggunakan jab dan hook kirinya untuk mengganggu ritme Holmes dan membuatnya lelah. Ronde-ronde tengah memperlihatkan Spinks bangkit, mendaratkan pukulan lebih sering dan memojokkan mantan juara tersebut.

Pertarungan tetap ketat dan taktis, dengan kedua petinju memiliki momen-momen mereka sendiri. Di ronde ke-14, Holmes mendaratkan pukulan kanan keras yang terlihat menggoyahkan Spinks, mengancam untuk membalikkan keadaan. Namun, Spinks mampu bertahan dan bahkan berhasil mendaratkan beberapa pukulan telak sebelum ronde berakhir. Ronde terakhir menyaksikan kedua petinju mengerahkan seluruh kemampuan mereka, menyadari bahwa gelar juara berada di ujung tanduk.

Ketika bel akhir berbunyi setelah lima belas ronde yang sengit, ketegangan di arena sangat terasa. Kartu skor juri dibacakan, dan keputusan terpisah diumumkan untuk kemenangan Michael Spinks. Juri Joe Cortez memberikan skor 144-141 untuk Holmes, sementara juri Jerry Roth dan Frank Brunette sama-sama memberikan skor 144-142 untuk Spinks.

Keputusan itu sekali lagi disambut dengan kontroversi. Banyak pengamat dan komentator di tepi ring merasa bahwa Holmes telah melakukan cukup untuk mengamankan kemenangan, terutama setelah awal yang kuat. Pencatat skor tidak resmi HBO, Harold Lederman, yang juga memberikan kemenangan kepada Holmes di pertarungan pertama, memberikan skor 144-141 untuk “The Easton Assassin” di pertandingan ulang ini. Associated Press juga memberikan skor untuk Holmes, 143-142.

Terlepas dari keputusan kontroversial tersebut, Michael Spinks tetap menjadi juara dunia kelas berat IBF dan lineal. Kemenangannya, meskipun tipis, semakin memperkuat posisinya dalam sejarah tinju. Bagi Larry Holmes, kekalahan ini sangat pahit. Dia merasa telah dirampas gelarnya dua kali oleh Spinks dan frustrasinya terlihat jelas dalam wawancara pasca-pertarungannya.

Pertandingan ulang ini, meskipun tidak semengejutkan pertemuan pertama, adalah babak yang menarik dalam sejarah tinju kelas berat. Pertandingan ini menyoroti perbedaan gaya bertarung kedua petinju, tekad seorang mantan juara yang mencari penebusan, dan ambisi seorang petinju kelas berat ringan yang berani menaklukkan divisi terbesar dalam olahraga ini. Meskipun kontroversi seputar penilaian tetap ada, Michael Spinks pulang dengan gelar, meninggalkan Larry Holmes untuk meratapi apa yang seharusnya terjadi dan “pembalasan” yang tidak pernah terwujud di Las Vegas.

(EA/timKB).

Sumber foto: google

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda