Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Donte Johnson: Finisher Muda UFC


Jakarta – Di dunia Mixed Martial Arts (MMA), tidak banyak petarung yang bisa mengubah suasana arena hanya dengan satu pukulan. Namun, setiap kali Donte Johnson melangkah ke oktagon, ada ketegangan yang berbeda di udara.

Ia bukan tipe petarung yang bermain aman atau menunggu momen—ia menciptakan momen itu sendiri. Lahir pada 25 Januari 1999 di Amerika Serikat, Donte adalah simbol dari generasi baru petarung UFC: muda, eksplosif, dan berani mengambil risiko.

Dengan gaya southpaw yang unik dan kekuatan tangan kiri yang nyaris seperti palu baja, Johnson menjelma menjadi sosok yang menakutkan di divisi middleweight. Dalam enam pertarungan profesional yang ia jalani sejauh ini, semuanya berakhir dengan KO atau TKO — tak ada satupun yang membutuhkan keputusan juri.

Anak Pantang Menyerah dari Amerika

Donte Johnson tumbuh di lingkungan kelas pekerja di Amerika, di mana jalanan bisa menjadi guru yang keras bagi anak muda dengan terlalu banyak energi dan sedikit arah. Namun, di tengah kerasnya kehidupan itu, olahraga menjadi tempat perlindungannya. Ia adalah anak yang tidak bisa diam—selalu mencari tantangan, selalu ingin bergerak.

Pada usia 13 tahun, Donte pertama kali menginjakkan kaki di gym bela diri lokal. Bau karet matras dan suara pukulan ke samsak seketika memikatnya. Dari situlah segalanya dimulai—dari sekadar hobi menjadi panggilan hidup. “Saya tidak punya banyak hal waktu kecil. Tapi setiap kali saya berlatih, saya merasa hidup. Saya tahu sejak awal — ini bukan sekadar olahraga untuk saya. Ini cara saya keluar dari tempat saya berasal,” kenangnya dalam wawancara pasca DWCS.

Pelatih-pelatihnya segera menyadari sesuatu yang istimewa. Donte tidak hanya cepat belajar, tapi juga memiliki naluri bertarung alami — kemampuan membaca gerak tubuh lawan dan memprediksi serangan sebelum terjadi. Dengan tubuh yang atletis dan refleks luar biasa, ia segera berkembang pesat, berpindah dari kickboxing ke MMA di usia remaja.

Finisher Alami di Ajang Regional

Saat Donte memutuskan untuk berkarier profesional di usia 21 tahun, dunia MMA segera memperhatikannya. Ia bukan sekadar petarung muda dengan potensi — ia adalah finisher alami.
Di ajang regional Amerika, Johnson menjadi nama yang disegani karena caranya mengakhiri pertarungan dengan brutal dan cepat.

Dalam debut profesionalnya, ia meng-KO lawannya hanya dalam waktu 90 detik. Pertarungan berikutnya bahkan lebih cepat. Penonton mulai menyadari bahwa setiap kali Donte naik ke oktagon, pertarungan jarang berlanjut lebih dari ronde pertama. Ia membangun reputasi sebagai petarung yang tidak memberi ruang bagi kesalahan. Begitu lawan terpancing untuk bertukar pukulan, Donte akan masuk dengan kombinasi southpaw—jab kiri cepat diikuti straight keras yang hampir selalu mengenai sasaran.

“Begitu saya melihat peluang, saya tidak berhenti. Saya bukan petarung yang bermain aman.
Saya datang untuk mengakhiri,” ujar Donte, mengulang filosofi yang menjadi ciri khasnya sejak awal karier. Di dunia MMA, di mana banyak petarung mengandalkan strategi panjang, Donte berbeda. Ia bertarung dengan insting, percaya bahwa kekuatan dan waktu adalah kombinasi mematikan.

Kemenangan yang Mengubah Segalanya

Pintu menuju panggung dunia terbuka pada 26 Agustus 2025, ketika Donte tampil di Dana White’s Contender Series (DWCS) — ajang pencarian bakat yang telah melahirkan banyak bintang UFC.
Di malam itu, ia menghadapi Darion Abbey, seorang petarung kuat dengan pengalaman grappling yang solid.

Namun, sejak bel pertama berbunyi, ia langsung mengambil kendali dengan langkah southpaw yang tajam, menguji jarak dengan jab kiri, lalu tiba-tiba melepaskan kombinasi keras ke arah rahang Abbey. Dalam waktu 1 menit 4 detik, semuanya berakhir. Abbey terjatuh tak berdaya, dan Donte menatap dingin ke arah penonton—tanpa selebrasi berlebihan.

Arena meledak. Dana White berdiri dari kursinya dan hanya berkata satu kalimat, “That kid is special.”Kemenangan cepat itu langsung memberinya kontrak UFC, sekaligus menegaskan reputasinya sebagai salah satu finisher paling eksplosif di generasi baru. Malam itu, nama Donte Johnson resmi masuk dalam radar dunia MMA.

Southpaw yang Agresif, Akurat, dan Berbahaya

Donte Johnson dikenal karena gaya southpaw-nya yang agresif dan efisien.
Tidak banyak petarung kidal di divisi middleweight yang memiliki kecepatan dan kekuatan seimbang seperti dirinya. Ia mengandalkan jab kiri cepat, straight tajam, serta kombinasi cross ke tubuh untuk menghancurkan pertahanan lawan.

Selain itu, timing-nya luar biasa. Donte bukan petarung yang membuang pukulan sia-sia.
Setiap serangan memiliki tujuan — baik untuk membuka celah atau langsung mengakhiri pertarungan. Pelatih striking-nya menggambarkan gaya Donte sebagai “power with precision” — kekuatan dengan ketepatan. Ia tidak menyerang membabi buta, tetapi menunggu kesempatan sempurna untuk melepaskan satu serangan yang menentukan.

Ciri khas gaya bertarung Donte Johnson:

    • Stance: Southpaw (kidal)
    • Senjata utama: Jab kiri cepat, straight keras, kombinasi ke tubuh dan rahang
    • Karakter: Tekanan konstan, agresif di awal, efisien dalam menyerang
    • Penyelesaian: Semua kemenangan melalui KO/TKO
    • Durasi pertarungan rata-rata: Di bawah dua menit

Lawan-lawannya sering kali kesulitan membaca arah serangan karena sudut unik yang dihasilkan dari posisi southpaw-nya. Begitu terkena satu pukulan bersih, biasanya hanya masalah waktu sebelum pertarungan berakhir.

Statistik dan Prestasi Donte Johnson

    • Nama Lengkap: Donte Johnson
    • Tanggal Lahir: 25 Januari 1999
    • Kebangsaan: Amerika Serikat
    • Usia: 26 tahun
    • Divisi: Middleweight (185 lbs)
    • Organisasi: Ultimate Fighting Championship (UFC)
    • Gaya Bertarung: Southpaw – Power Striker
    • Rekor Profesional: 6 kemenangan – 0 kekalahan
    • Kemenangan KO/TKO: 6 kali
    • Kemenangan di Ronde Pertama: 5 kali
    • Debut UFC: Melalui DWCS, 26 Agustus 2025 (vs Darion Abbey – KO, R1, 1:04)

Generasi Baru Petarung Knockout UFC

Dengan usia baru 26 tahun dan rekor sempurna 6-0, Donte Johnson dianggap sebagai prospek emas di divisi middleweight. Analis UFC menilai gaya bertarungnya mirip dengan para legenda knockout seperti Derrick Lewis atau Francis Ngannou, tapi dengan presisi dan kecepatan yang lebih modern.
Jika ia terus menjaga performa dan menambah variasi tekniknya — terutama dalam grappling dan pertahanan takedown — Donte berpotensi menembus peringkat 15 besar UFC dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Namun bagi Donte, popularitas bukan tujuan utama. “Saya tidak di sini untuk jadi bintang. Saya di sini untuk jadi mimpi buruk bagi siapa pun yang berdiri di depan saya.” Dan sejauh ini, mimpi buruk itu benar-benar nyata.

Lahir untuk Mengakhiri Pertarungan

Dalam dunia yang penuh petarung bertahan, Donte Johnson adalah pengecualian langka.
Ia bukan sekadar petarung — ia adalah penyelesai. Setiap langkahnya di atas kanvas membawa ancaman nyata; setiap pukulan bisa berarti akhir.

Dengan kekuatan, disiplin, dan keyakinan yang tidak tergoyahkan, Donte kini menjadi simbol era baru UFC — era di mana kecepatan dan kekuatan berpadu dalam satu tubuh muda penuh ambisi.

(PR/timKB).

Sumber foto: instagram

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda