Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Shazada Ataev – Sang “Armbar Specialist” Dari Turkmenistan


Jakarta – Di dunia seni bela diri campuran (MMA) yang semakin kompetitif, muncul satu nama baru dari Asia Tengah yang mulai mencuri perhatian: Shazada Ataev.

Lahir di Turkmenistan pada 26 Februari 1998, ia membawa semangat keras dan disiplin khas tanah kelahirannya ke dalam arena global ONE Championship, tempat di mana hanya petarung paling tangguh yang bisa bertahan.

Dikenal dengan gaya bertarung yang agresif namun efisien, Shazada menjadi representasi sempurna dari petarung modern — tangguh di darat, berbahaya di atas, dan mampu menyelesaikan laga dari berbagai posisi.

Dengan spesialisasi pada teknik submission, terutama armbar, serta kemampuan striking yang eksplosif, ia kini menjadi salah satu nama muda yang paling menjanjikan di divisi Flyweight ONE Championship.

Latar Belakang Disiplin dan Ketangguhan

Shazada Ataev lahir dan tumbuh di Turkmenistan, negara Asia Tengah yang kaya dengan budaya olahraga tradisional dan semangat kompetisi. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang aktif dan penuh energi.

Kecintaannya pada seni bela diri dimulai saat ia berusia 10 tahun, ketika ia menyaksikan pertarungan sambo dan gulat di televisi nasional. Sejak itu, semangat bertarung seolah tertanam dalam dirinya.

Ia mulai berlatih sambo dan gulat bebas di klub lokal, di mana bakatnya cepat terlihat. Pelatih-pelatihnya menggambarkan Shazada muda sebagai pejuang dengan daya tahan luar biasa dan determinasi tinggi. Tidak pernah puas hanya dengan latihan dasar, ia terus mengasah teknik hingga larut malam.

“Saya ingin menjadi lebih dari sekadar petarung lokal. Saya ingin dunia tahu bahwa Turkmenistan juga melahirkan juara sejati,” kata Shazada dalam sebuah wawancara dengan media Asia pada 2025.

Semangat dan mimpi besar itu membawanya keluar dari Turkmenistan untuk mengejar karier profesional di dunia MMA.

Dari Turnamen Regional ke ONE Championship

Sebelum menandatangani kontrak dengan ONE Championship, Shazada meniti kariernya di berbagai ajang regional Asia Tengah dan Eropa Timur. Ia cepat membangun reputasi sebagai finisher — petarung yang jarang membiarkan laga berakhir lewat keputusan juri.

Di ajang-ajang lokal seperti Colosseum MMA dan Turkmen Fighting League, ia mencatat sejumlah kemenangan mengesankan melalui submission dan TKO cepat, termasuk dua kemenangan armbar yang menegaskan kemahirannya dalam teknik kuncian.

Performanya menarik perhatian para pencari bakat ONE Championship, organisasi bela diri terbesar di Asia. Setelah beberapa kali tampil dominan, ia akhirnya mendapat undangan resmi untuk debut di ONE Friday Fights, seri legendaris yang digelar di Lumpinee Stadium, Bangkok.

Debut Gemilang di ONE Friday Fights 109

Tanggal 23 Mei 2025 menjadi momen penting dalam karier Shazada Ataev. Pada ajang ONE Friday Fights 109, ia menghadapi petarung asal Filipina, Jean Claude Saclag, yang dikenal berpengalaman dan memiliki gaya striking cepat.

Pertarungan berlangsung ketat di awal, dengan kedua petarung saling bertukar pukulan keras. Namun, Shazada tetap tenang dan sabar menunggu peluang. Di ronde kedua, ia menemukan momen emas ketika Saclag mencoba melakukan clinch.

Dengan refleks cepat, Shazada menjatuhkan lawannya dan segera mengunci posisi ground. Dalam hitungan detik, ia mengeksekusi armbar sempurna, memaksa Saclag melakukan tap out.

Kemenangan itu bukan hanya menandai debut yang sukses, tetapi juga memperkenalkan nama Shazada Ataev ke publik global sebagai salah satu spesialis grappling paling berbahaya di divisi Flyweight.

“Saya tidak terburu-buru. Setiap pertarungan adalah permainan catur. Saat lawan membuka sedikit celah, itulah waktunya untuk menyerang,” ujar Shazada usai pertarungan dengan nada tenang namun tegas.

Agresif, Efisien, dan Berbasis Submission

Salah satu hal yang membuat Shazada menonjol di antara banyak petarung muda adalah gaya bertarungnya yang seimbang antara striking dan grappling.

Ia mengusung stance ortodoks, namun sering memadukannya dengan transisi cepat ke ground fighting, menjadikannya petarung yang sangat adaptif terhadap situasi.

Berikut adalah ciri khas dalam gaya bertarungnya:

    • Spesialis submission, terutama armbar dan rear-naked choke.
    • Serangan cepat di awal ronde, sering menggunakan kombinasi jab dan low kick untuk membuka pertahanan lawan.
    • Kemampuan transisi dari striking ke grappling yang sangat halus, membuat lawan kesulitan menebak langkah berikutnya.
    • Ketenangan di bawah tekanan, salah satu faktor penting yang membedakannya dari banyak petarung muda lain.

Shazada tidak bertarung secara sembrono. Ia menyerang dengan perhitungan, dan setiap gerakannya selalu memiliki tujuan — baik untuk membuka peluang serangan atau menyiapkan kuncian mematikan.

Prestasi dan Rekor Karier

Meskipun masih di tahap awal karier internasionalnya, Shazada Ataev telah mencatat beberapa pencapaian yang menunjukkan potensinya sebagai calon bintang masa depan.

Beberapa prestasi pentingnya antara lain:

    • Kemenangan Submission (Armbar) atas Jean Claude Saclag (Filipina) di ONE Friday Fights 109 – 23 Mei 2025.
    • Kemenangan TKO cepat di ajang MMA regional Asia Tengah sebelum bergabung dengan ONE Championship.
    • Beberapa kemenangan submission di ajang Colosseum MMA dan Turkmen Fighting League.
    • Rekor profesional tak terkalahkan di ajang regional sebelum debut di ONE Championship.

Kemenangan demi kemenangan ini memperkuat reputasinya sebagai salah satu petarung paling berbahaya asal Asia Tengah di kelas Flyweight.

Filosofi dan Mentalitas Seorang Petarung

Bagi Shazada, MMA bukan sekadar olahraga, tetapi cara hidup. Ia memandang setiap pertarungan sebagai ujian mental, bukan hanya fisik.

Selama masa latihannya di kamp internasional di Thailand dan Dubai, ia dikenal disiplin dan pendiam, lebih suka berbicara lewat performa di atas ring daripada kata-kata.

“Kemenangan sejati bukan ketika kamu menjatuhkan lawan, tapi ketika kamu mampu mengendalikan dirimu sendiri,” kata Shazada dalam salah satu wawancara pelatihan di Bangkok.

Filosofi inilah yang membentuknya menjadi petarung yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga matang secara mental.

Profil Shazada Ataev

    • Nama Lengkap: Shazada Ataev
    • Tanggal Lahir: 26 Februari 1998
    • Asal Negara: Turkmenistan 🇹🇲
    • Usia: 27 tahun
    • Divisi: Flyweight
    • Disiplin: MMA (Mixed Martial Arts)
    • Organisasi: ONE Championship
    • Seri Kompetisi: ONE Friday Fights
    • Gaya Bertarung: Grappler dengan kemampuan striking eksplosif
    • Spesialisasi: Submission (Armbar, Rear-Naked Choke)
    • Kemenangan Penting: Submission atas Jean Claude Saclag (ONE Friday Fights 109)

Simbol Kebangkitan MMA Asia Tengah

Kehadiran Shazada Ataev di ONE Championship menjadi kebanggaan bagi Turkmenistan dan Asia Tengah.

Ia termasuk dalam gelombang baru petarung muda yang membawa semangat baru ke panggung global, menandakan bahwa era dominasi seni bela diri kini semakin merata di seluruh dunia.

Sebagai salah satu atlet Turkmenistan pertama yang tampil di ONE Championship, Shazada bukan hanya membawa nama dirinya, tetapi juga harapan generasi baru petarung dari negaranya.

Masa Depan Cerah Sang Master Submission dari Turkmenistan

Di usia 27 tahun, Shazada Ataev telah menunjukkan potensi besar sebagai salah satu bintang masa depan ONE Championship.
Kombinasi antara teknik grappling halus, striking efisien, dan mentalitas disiplin membuatnya menjadi ancaman nyata di divisi Flyweight.

Kemenangan debutnya melalui submission sempurna bukan sekadar pencapaian pribadi — itu adalah pesan bagi dunia bahwa Turkmenistan kini memiliki petarung yang siap bersaing di level tertinggi.

Dan dengan tekad serta kerja keras yang ia miliki, tak diragukan lagi, perjalanan Shazada baru saja dimulai.

(PR/timKB).

Sumber foto: google

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda