Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Wang Cong: Perjalanan Sang “Joker” dari Dalian


Jakarta – Dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA) yang semakin global, Tiongkok terus melahirkan bintang-bintang baru yang membawa warna berbeda di atas oktagon.

Salah satu nama yang kini mulai menarik perhatian adalah Wang Cong, petarung wanita penuh determinasi yang lahir pada 15 Mei 1992 di Dalian, Liaoning, Tiongkok.

Dikenal dengan julukan “The Joker”, Wang menggabungkan seni bela diri tradisional Tiongkok seperti Sanda (Chinese kickboxing) dengan kemampuan modern dalam MMA, menciptakan gaya bertarung yang agresif, cepat, dan berbahaya dari segala jarak.

Dengan catatan 8 kemenangan dan hanya 1 kekalahan profesional, Wang Cong telah menegaskan dirinya sebagai salah satu petarung wanita Tiongkok paling menjanjikan di UFC.

Awal Kecintaan pada Seni Bela Diri

Wang Cong tumbuh di Dalian, sebuah kota pelabuhan di pesisir timur laut Tiongkok yang terkenal dengan budaya olahraga dan kedisiplinan tinggi.

Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan minat besar terhadap seni bela diri. Pada usia 10 tahun, Wang mulai berlatih Sanda, cabang bela diri nasional Tiongkok yang memadukan tinju, tendangan, dan bantingan.

Ketertarikannya pada pertarungan bukan hal yang aneh di keluarga Wang — ayahnya adalah seorang pelatih wushu amatir, sementara ibunya mendukung penuh minatnya di dunia olahraga.

Namun, keputusannya untuk menempuh jalur profesional dalam seni bela diri sempat dianggap berani di kalangan perempuan Tiongkok, yang pada masa itu masih jarang berkarier dalam pertarungan kompetitif.

“Saya tahu jalannya tidak akan mudah. Tapi setiap kali saya berada di ring, saya merasa bebas — seolah dunia berhenti dan hanya ada saya dan lawan di depan,” ujar Wang dalam wawancara bersama MMA Sports China.

Dari Sanda ke Kickboxing dan Tinju Amatir

Sebelum terjun ke MMA, Wang Cong lebih dulu mencetak prestasi di berbagai disiplin bela diri. Ia menjadi juara provinsi Liaoning dalam Sanda dan meraih medali di tingkat nasional pada usia 20 tahun.

Kecepatan kakinya dan kemampuannya menjaga jarak membuatnya menonjol di arena kickboxing amatir, di mana ia juga mencatat beberapa kemenangan penting di turnamen nasional.

Tak puas hanya menguasai satu cabang, Wang memperluas kemampuannya dengan belajar tinju amatir, memperkuat kemampuan tangan dan pergerakan kepala.

Perpaduan teknik dari tiga disiplin — Sanda, kickboxing, dan tinju — menjadi fondasi dari gaya bertarung khasnya yang kini dikenal di UFC: agresif, fleksibel, dan berbahaya dari segala sudut.

Adaptasi Cepat dan Dominasi di Asia

Berkat latar belakang striking yang solid, Wang beradaptasi cepat terhadap grappling dan submission. Ia mempelajari Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) dan wrestling dengan tekun, membangun kemampuan pertahanan dan transisi yang efisien.

Hanya dalam waktu setahun, ia sudah tampil di berbagai ajang regional Asia seperti WLF MMA, Kunlun Fight, dan Road FC.

Dia adalah Juara Kelas Ringan Wanita Kunlun Fight serta pemenang Turnamen Legend of Mulan Kunlun Fight 2018.

Mimpi yang Menjadi Kenyataan

Setelah bertahun-tahun membangun reputasi di Asia, Wang Cong akhirnya mendapat panggilan yang ditunggu-tunggu: kontrak resmi dengan UFC pada tahun 2024.

Berbeda dari banyak petarung Asia lainnya, ia masuk melalui jalur reguler, bukan lewat ajang seperti Dana White’s Contender Series, karena performanya yang sudah diakui secara internasional.

Debutnya di panggung besar datang dalam ajang UFC Fight Night: Victoria Leonardo vs Wang Cong, dan malam itu menjadi titik balik kariernya.

Wang tampil dengan percaya diri, membuka ronde pertama dengan footwork cepat dan tendangan ke arah tubuh.

Pada menit kedua, ia mendaratkan kombinasi hook kanan dan tendangan tinggi kiri yang menghantam kepala Leonardo secara telak — KO spektakuler di ronde pertama! Kemenangan itu langsung mencuri perhatian dunia dan membawa Wang ke radar penggemar global.

“Saya tahu saya harus membuat kesan pertama yang kuat. Ini adalah panggung impian saya, dan saya tidak akan menyia-nyiakannya,” kata Wang dengan senyum tenang setelah pertarungan.

Antara Ketenangan dan Kekacauan

Julukannya, “The Joker,” bukan hanya simbol hiburan, tapi mencerminkan gaya bertarungnya — tidak terduga, penuh kejutan, dan berbahaya kapan saja.

Beberapa karakteristik utama gaya bertarung Wang Cong meliputi:

    • Striking Presisi: Kombinasi pukulan dan tendangan cepat, hasil dari latar belakang Sanda dan kickboxing.
    • Submission Efisien: Dua kemenangan submission-nya memperlihatkan kemampuan BJJ yang matang, terutama lewat rear-naked choke.
    • Footwork Dinamis: Ia pandai mengendalikan jarak dan ritme, memancing lawan untuk menyerang sebelum melancarkan counter.
    • Mental Baja: Wang jarang menunjukkan emosi saat bertarung — ekspresinya datar, tetapi serangannya mematikan.
      Gaya bertarungnya adalah kombinasi antara ketenangan intelektual dan insting pemburu, dua hal yang menjadikannya sulit ditebak sekaligus menarik ditonton.

Rekor dan Statistik Profesional

    • Nama Lengkap: Wang Cong
    • Julukan: “The Joker”
    • Tanggal Lahir: 15 Mei 1992
    • Asal: Dalian, Liaoning, Tiongkok 🇨🇳
    • Usia: 33 tahun (per 2025)
    • Divisi: Flyweight Wanita (56.7 kg)
    • Organisasi: Ultimate Fighting Championship (UFC)
    • Rekor Profesional: 8 Menang – 1 Kalah
    • Kemenangan KO/TKO: 2
    • Kemenangan Submission: 2
    • Kemenangan Keputusan Juri: 4
    • Debut UFC: 2024 – Kemenangan KO atas Victoria Leonardo
    • Gaya Bertarung: Striking cepat dan kontrol jarak dengan teknik grappling efisien

Etos Latihan dan Mentalitas Juang

Wang Cong dikenal sebagai pekerja keras dengan etos latihan militer. Ia berlatih dua kali sehari — sesi pagi untuk cardio dan teknik striking, serta sesi sore untuk grappling dan sparring.

Meski sudah dikenal luas di Tiongkok, ia tetap rendah hati dan lebih suka berbicara melalui performanya.

“Saya tidak terlalu banyak bicara. Saya lebih suka membiarkan tangan dan kaki saya yang berbicara,” katanya dalam wawancara dengan South China Morning Post MMA.

Pelatihnya menggambarkan Wang sebagai petarung disiplin dengan fokus tak tergoyahkan. Ia tidak mudah tergoda untuk tampil sensasional, tetapi selalu berorientasi pada hasil.

Bintang Baru dari Asia di Kelas Flyweight

Dengan kemenangan spektakuler di debutnya dan gaya bertarung yang menghibur, Wang Cong kini dianggap sebagai salah satu prospek kuat di divisi flyweight wanita UFC.

Banyak pengamat memperkirakan bahwa ia bisa mencapai peringkat 10 besar UFC dalam dua tahun ke depan jika terus mempertahankan performa konsisten.

Selain itu, ia membawa identitas kebanggaan Tiongkok ke dalam setiap laga, menjadi inspirasi bagi generasi baru petarung wanita Asia.

Dengan disiplin, kecepatan, dan insting mematikan, Wang siap menantang siapa pun yang menghalangi jalannya menuju puncak.

The Joker yang Serius di Oktagon

Kisah Wang Cong “The Joker” adalah cerita tentang ketekunan, kecerdikan, dan keberanian menembus batas.

Dari akademi bela diri di Dalian hingga panggung UFC di Amerika Serikat, perjalanannya menunjukkan bahwa dedikasi tanpa kompromi mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan.

Di setiap langkahnya, Wang menunjukkan bahwa di balik senyum tenang seorang “Joker”, tersimpan kekuatan dan keyakinan besar untuk menaklukkan dunia.

Dan dengan gaya bertarung yang efisien serta kepercayaan diri tinggi, Wang Cong tidak hanya mewakili Tiongkok di UFC — ia adalah simbol generasi petarung Asia baru yang siap mendunia.

(PR/timKB).

Sumber foto: tapology.com

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda