Jakarta – Di tengah gemerlap lampu Lumpinee Boxing Stadium, ketika genderang tradisional Muay Thai mulai berdentum dan sorak penonton memecah keheningan, ada satu nama yang pelan-pelan semakin sering disebut dengan nada waspada: Petpattaya Silkmuaythai. Lahir pada 3 Juli 1992 di Thailand, ia adalah representasi khas nak muay generasi dewasa yang matang secara teknis, keras secara mental, dan sangat berbahaya di atas ring.
Di ONE Championship, Petpattaya berkompetisi di kelas catchweight dan menjadikan ajang ONE Friday Fights sebagai panggung utama untuk menampilkan Muay Thai ortodoks yang disiplin, tajam, dan mematikan. Dengan kombinasi tendangan keras, pukulan cepat, serta kontrol jarak yang rapi, ia menjelma menjadi salah satu striker yang tidak boleh diremehkan di lintasan Muay Thai internasional.
Profil Singkat: Nak Muay Klasik dengan Sentuhan Modern
Petpattaya Silkmuaythai adalah tipe petarung yang begitu Anda lihat sekali, Anda akan ingat. Ia bukan hanya sekadar agresif, tetapi agresif dengan perhitungan. Gaya ortodoksnya menjadi fondasi yang membuat semua serangan tampak “biasa” di permukaan, namun setiap jab, straight, dan low kick yang ia lepaskan memiliki tujuan jelas: memecah ritme, merusak basis lawan, lalu mengatur momen untuk menyelesaikan pertarungan.
Sebagai petarung kelas catchweight di ONE Championship, ia bertarung di zona berat yang mempertemukan kecepatan dan kekuatan. Posturnya dimanfaatkan untuk menjaga lawan tetap di ujung tendangan; begitu mereka berusaha masuk, kombinasi pukulan cepat dan serangan balasan siap menunggu. Dari luar, ia terlihat tenang, tetapi begitu bel berbunyi, ritme serangannya berubah menjadi tekanan konstan yang memaksa lawan bermain dalam tempo miliknya.
Dari Kampung Latihan ke Panggung Dunia
Seperti banyak petarung Muay Thai Thailand lainnya, kisah Petpattaya dimulai jauh sebelum namanya terpampang di poster-poster ONE Championship. Masa kecilnya kemungkinan diwarnai dengan rutinitas khas nak muay: bangun pagi, berlari di jalanan, lalu berlatih di sasana sebelum dan sesudah sekolah. Di Thailand, ring bukan sekadar arena olahraga, tapi juga jalan untuk mengangkat perekonomian keluarga, dan Petpattaya adalah bagian dari tradisi panjang itu.
Dari laga-laga desa, ia naik ke tingkat stadion lokal dan akhirnya mencicipi panasnya persaingan di stadion-stadion besar. Saat nama “Silkmuaythai” melekat di belakang namanya, itu bukan hanya label sasana, melainkan identitas teknis—sebuah gaya yang menggabungkan keluwesan, kecepatan, dan kekerasan teknikal di atas ring. Reputasi inilah yang akhirnya membuka pintu menuju ONE Championship, khususnya seri ONE Friday Fights di Lumpinee, yang kini menjadi etalase global bagi Muay Thai.
Ortodoks, Presisi, dan Kontrol Jarak
Jika harus merangkum gaya Petpattaya dalam satu kalimat: ia adalah nak muay ortodoks yang sangat disiplin dalam membaca jarak dan momentum. Ia jarang membuang serangan sia-sia. Setiap tendangan keras ke paha dan tubuh lawan memiliki fungsi jangka panjang: mengurangi mobilitas, mengikis daya tahan, dan perlahan-lahan memaksa lawan menurunkan tangan.
Pukulan cepatnya menjadi jembatan antara jarak tendangan dan clinch. Dari jab untuk mengukur jarak, straight untuk memberikan tekanan, hingga hook sebagai serangan balasan ketika lawan mencoba masuk, semua dirangkai dengan timing yang tajam. Kakinya tak pernah benar-benar diam; ia bergerak melingkar, maju mundur, memancing lawan keluar dari posisi ideal mereka.
Kontrol jarak adalah salah satu keahlian utama Petpattaya. Ia tahu kapan harus maju menekan, kapan harus sedikit mundur setengah langkah agar tendangan lawan meleset, lalu menghukumnya dengan counter kick atau straight ke wajah. Gaya Muay Thai ortodoksnya mungkin terlihat sederhana, namun di balik kesederhanaan itulah tersimpan seni membaca ritme dan celah.
KO yang Mengirim Pesan
Rekam jejak Petpattaya di ONE Friday Fights menjadi bukti bahwa ia bukan hanya “bagus di atas kertas”, tetapi juga berbahaya dalam praktik. Salah satu momen paling mencolok dalam kariernya di ONE adalah kemenangan KO ronde kedua atas Chalawan Ngorbangkapi. Pertarungan itu tidak hanya menunjukkan kekuatan serangannya, tetapi juga kecerdasan taktis. Di ronde pertama, ia banyak menggunakan tendangan untuk membaca reaksi lawan, memetakan pola pertahanan dan kebiasaan gerak. Baru kemudian, di ronde kedua, ia mulai menaikkan tempo, memasukkan kombinasi pukulan-tendangan yang lebih agresif hingga akhirnya menyelesaikan laga dengan KO.
Kemenangan KO ronde kedua atas Got Taipetburi menjadi validasi kedua bahwa finishing power Petpattaya bukan kebetulan. Polanya mirip: membaca, memecah ritme, baru menghancurkan. Ketika banyak petarung memaksakan serangan keras sejak awal, Petpattaya memilih jalan yang lebih cerdas—tekanan konstan, tapi dengan eskalasi bertahap. Begitu lawan mulai melambat dan garis pertahanan mereka terbaca, barulah ia membuka keran serangan penuh.
Selain dua KO tersebut, ia juga mencatat kemenangan melalui keputusan mutlak atas Ikko Ota. Pertarungan ini penting karena menunjukkan bahwa Petpattaya bukan hanya finisher, tetapi juga mampu tampil disiplin selama tiga ronde penuh. Dalam pertandingan itu, kontrol jarak, volume serangan yang stabil, serta kemampuan menjaga ketenangan terlihat jelas. Ia tahu kapan harus menekan, kapan mengamankan keunggulan, dan kapan mengambil risiko.
Karakter di Atas Ring: Tenang di Luar, Berbahaya di Dalam
Yang membuat Petpattaya menarik sebagai figur adalah kontras antara ekspresinya dan gayanya bertarung. Di luar ring, ia tampak kalem, khas banyak petarung Thailand yang terbiasa dengan kehidupan keras namun tetap rendah hati. Di dalam ring, “kalem” itu berubah menjadi fokus yang tajam. Tidak ada gestur berlebihan, tidak ada teatrikal berlebihan. Semua energinya disalurkan ke dalam kombinasi pukulan dan tendangan.
Ia bukan tipe petarung yang bergantung pada satu senjata saja. Terkadang ia membangun serangan lewat low kick berulang-ulang, di lain waktu ia membuka dengan pukulan lurus lalu menyusul dengan middle kick ke tubuh. Di clinch, lututnya menjadi ancaman, sementara keseimbangan tubuhnya membuatnya sulit dijatuhkan. Kombinasi kemampuan inilah yang membuat banyak lawan kesulitan menemukan “pintu masuk” yang aman ketika berhadapan dengannya.
Tantangan dan Potensi di Panggung ONE Championship
Bertarung di divisi catchweight ONE Championship berarti Petpattaya berada di salah satu ekosistem paling kompetitif di dunia Muay Thai modern. Lawan-lawan yang ia hadapi tidak hanya datang dari Thailand, tetapi juga dari Eropa, Jepang, dan berbagai negara lain yang membawa gaya dan ritme berbeda. Keberhasilannya mengatasi berbagai gaya, dari nak muay tradisional hingga striker Eropa yang lebih mobile, menunjukkan adaptabilitas tinggi.
Meski sudah mengoleksi kemenangan KO dan keputusan mutlak, tantangan ke depan tentu tidak semakin mudah. Setiap kemenangan di ONE Friday Fights hanya akan menaikkan level lawan yang dihadapi. Namun dari cara ia tampil sejauh ini—disiplin, agresif, teknikal—Petpattaya tampak memiliki fondasi yang cukup untuk terus naik menuju papan atas divisi.
Yang menarik, dari perspektif penggemar, Petpattaya adalah tipe petarung yang enak ditonton: ia aktif, jarang lari dari pertukaran serangan, tetapi tidak sembrono. Keseimbangan antara agresi dan kecerdasan bertarung inilah yang sering menjadi faktor pembeda antara petarung baik dan petarung elite.
Representasi Keindahan Muay Thai Klasik
Petpattaya Silkmuaythai mungkin belum menyandang status legenda, tetapi caranya bertarung sudah mencerminkan nilai-nilai klasik Muay Thai: hormat, disiplin, dan keras tanpa perlu banyak bicara. Ia membawa nuansa “stadion Thailand” ke panggung global—dengan musik tradisional, wai kru, dan ritme sabai-sabai di luar ring, lalu berubah menjadi mesin serangan ketika pertarungan dimulai.
Bagi penonton internasional, ia adalah salah satu jendela untuk melihat bagaimana Muay Thai ortodoks dapat tetap relevan di era modern—di mana semua orang berlatih cross-training dan menggabungkan berbagai disiplin. Dengan tendangan keras, pukulan cepat, clinch kuat, dan kontrol jarak yang disiplin, Petpattaya menunjukkan bahwa seni klasik ini, jika diasah dengan benar, masih menjadi salah satu bentuk striking paling efektif di dunia.
Ke depan, setiap kali nama Petpattaya Silkmuaythai muncul di daftar laga ONE Friday Fights, satu hal hampir bisa dipastikan: akan ada pertarungan yang intens, teknis, dan penuh tensi, di mana satu tendangan keras atau kombinasi presisi bisa mengubah jalannya pertandingan seketika.
(PR/timKB).
Sumber foto: onefc.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda

Berita lainya
Kaleidoskop Olahraga Bulan November – Desember 2025
Fiorentina Ingin Datangkan Santiago Silvetti Dari Inter Miami
Nigeria Sapu Bersih Kemenangan Di Babak Penyisihan Grup