Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

FIBA dan Kompetisi Bola Basket ASEAN


ASEAN Basketball League (ABL) adalah kompetisi profesional di kawasan Asia Tenggara. Berdiri sejak 2009, diakui oleh dua badan resmi bola basket, yaitu SEABA (Southeast Asia Basketball Association) dan International Basketball Federation Asia (FIBA Asia), keduanya adalah bagian dari International Basketball Federation (FIBA).

Pasang surut ABL terjadi saat pandemi datang. Mengutip situs Main Basket, di tahun 2020, klub Mono Vampire asal Thailand bahkan membubarkan timnya. Berlanjut kepada kantor pusat ABL di Manila, Filipina, ditutup. Begitu pula situs resmi dan akun media sosialnya tidak aktif.

Faktor lain yang menyebabkan ABL tidak menjalankan kompetisinya adalah faktor pemegan saham terbesarnya yang mengalami kerugian akibat pandemi. Air Asia sang pemilik saham tersebut harus mengalami penundaan besar-besaran pada perjalanan udara.

ABL pada awalnya hanya diikuti enam klub setiap musimnya. Namun, pada musim ke-10 (2018-2019), ABL diikuti 10 klub, termasuk dari Indonesia yaitu CLS Knights, yang akhirnya keluar sebagai juara. 

Foto: CLS Knights

Pada musim ke-11, CLS memutuskan tidak mengikuti ABL dan digantikan oleh klub asal Taiwan, Fubon Braves. Tetapi, pada saat kompetisi baru berlangsung setengah jalan, pandemi datang dan mengakibatkan ABL harus ditunda.

Kabar baik baru saja datang. Karena, rapat koordinasi FIBA Asia dengan SEABA baru-baru ini, telah menghasilkan dua keputusan. Mengutip Kompas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) Nirmala Dewi mengatakan, “Kompetisi ABL akan diikuti oleh tim profesional yang bertanding di liga negara masing-masing.” 

Harapan dari keberlanjutan ABL adalah tingkatan kompetisi mulai dari Liga Nasional, Liga Regional (ABL), Liga Asia, Liga Interkontinental, dan hingga Liga Dunia. Sekjen SEABA Agus Mauro, mengungkapkan bahwa FIBA menginginkan kompetisi yang berkelanjutan seperti sepakbola. Dengan format baru kompetisi, Indonesia yang memiliki 16 klub bola basket profesional, bisa mengirimkan empat klub untuk mengikuti ABL. 

Berita menggembirakan lainnya adalah, usulan Indonesia kepada FIBA untuk mengadakan Liga Bola Basket Putri di tingkat ASEAN, disetujui. Indonesia mengusulkan hal tersebut sebagai upaya pengembangan atlet-atlet bola basket perempuan di Asia Tenggara. 

Menurut inisiator pelaksanaan kompetisi bola basket perempuan ASEAN, Christopher Tanuwidjaja, seperti dikutip dari ANTARA, pada penyelenggaraan musim pertama tahun ini hanya diikuti oleh empat klub dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Liga perempuan dijadwalkan akan diselenggarakan pada November mendatang. 

Format kompetisi terdiri dari tiga seri. Seri pertama diadakan di Indonesia. Seri kedua diadakan di Malaysia. Dan, seri penutup diadakan di Singapura. Tim Indonesia akan diseleksi, diawali dari pemain-pemain eks SEA GAMES Vietnam dan pemain-pemain dari kelompok umur. Semoga, dengan kompetisi yang berkelanjutan dan merata di sektor putra dan putri, pebasket Indonesia semakin bisa berprestasi hingga tingkat dunia.

(BS/timKB)

Sumber Foto: ABL