Kompetisi Berkelanjutan Untuk Basket Indonesia

Sambil menunggu jadwal kompetisi IBL musim depan keluar, para pemain basket profesional Indonesia tetap menjaga kebugaran tubuhnya, tidak hanya dengan latihan tetapi juga dengan kompetisi yang intensitasnya tidak setinggi liga. 

Sejak 3 September hingga 2 Oktober 2002, diadakan IBL GOJEK 3×3. Penyelenggaraan basket tiga lawan tiga diadakan di beberapa tempat, antara lain Bali (3-4 September), Yogyakarta (10-11 September), Surabaya (17-18 September), Bogor (24-25 September), dan Tangerang (1-2 Oktober).

Mengutip pernyataan Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsjah, seperti diberitakan dalam situs resmi IBL, kompetisi basket tiga lawan tiga telah vakum dua tahun karena pandemi, terakhir diadakan pada 2019. Tahun ini, babak playoff akan diadakan di Tangerang. Juara dari kompetisi ini akan dikirim ke Seri Dunia 3×3 di Hong Kong.

Untuk seri pertama, penentuan unggulan dilakukan dengan menghitung akumulasi peringkat di FIBA 3×3. Setiap pemain yang pernah bertanding pada turnamen 3×3 pasti akan memiliki nilai. Perhitungan akumulasi nilai masing-masing tim akan menjadi penentu unggulan saat seri pertama di Bali. Empat tim dengan akumulasi nilai FIBA 3×3 terbanyak grupnya akan dipisah, sementara tim lainnya akan diundi.

Untuk seri-seri berikutnya, penentuan unggulan akan diambil dari nilai yang dikumpulkan dari seri-seri sebelumnya. Delapan tim terbaik berdasarkan empat seri yang berlangsung akan maju ke babak playoff di Tangerang. 

Selain kategori elit IBL, pada IBL GOJEK 3×3 kali ini membuka kesempatan untuk pebasket non atlet profesional. Ada kategori Open Men dan Open Women, dengan persyaratan pemain berusia minimal 18 tahun. 

Selain itu, untuk menjaring pebasket muda terdapat kategori U-18, dengan persyaratan pemain berusia maksimal 18 tahun. Masing-masing tim dari kompetisi IBL diperbolehkan untuk mendaftar enam pemain, namun yang bermain di tiap seri hanya empat pemain. 

Kompetisi bola basket tiga lawan tiga adalah ajang untuk menunjukkan kemampuan individu. Apa yang dilakukan IBL adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam rangkaian sebuah kompetisi bola basket. Pre-game, liga, dan post-game dibutuhkan tidak hanya oleh atlet dan klub tetapi juga bagi perputaran bisnis olahraga, seperti pengelolaan fans, penjualan merchandise, dan sponsor. 

Ekosistem bola basket di Indonesia dibentuk dari rangkaian kompetisi tersebut. Bukti nyata dari pengelolaan yang baik pada bola basket Indonesia adalah pencapaian menjadi juara bola basket SEA GAMES di Vietnam. Setelah 45 tahun dan mengalahkan jagoan Asia Tenggara, Filipina.

Pada seri pertama IBL GOJEK 3×3 di Bali, tim Satria Muda Jakarta berhasil menjadi juara dengan menundukkan Bima Perkasa Yogyakarta dengan 21-11. Kompetisi ini adalah bagian dari aktivitas IBL mendekat kepada penggemar. 

(BS/timKB)

_{Sumber Foto: IBL}