Makan dan minum sudah teratur. Istirahat sudah mencapai 8 jam per hari. Berolahraga teratur. Namun, saat buang air kecil ada hal yang tidak nyaman, karena bau dan warna air seni.
Kondisi kesehatan bisa diketahui dari perubahan warna dan bau urine atau air seni. Urine yang dikeluarkan dari tubuh terdiri dari 95 persen air murni dan 5 persen senyawa lain yang dapat memberi informasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh.
Urine merupakan limbah dan kelebihan air yang dikeluarkan setelah tubuh memproses asupan cairan. Perubahan warna dan bau air seni bisa dilihat ketika sedang buang air kecil di toilet.
Apabila menemukan kejanggalan, seperti warna atau bau urine yang tidak seperti biasanya, mengutip Intisari, maka sebaiknya waspada karena kemungkinan ada masalah kesehatan yang mengintai.
Beraroma manis atau buah
Menurut ahli urologi Katherine Kloss, aroma urine tersebut sebagai tanda terkena diabetes. “Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu memindahkan gula ke dalam sel. Dengan demikian kelebihan gula tetap berada di aliran darah,” jelasnya. Sumber aroma manis atau buah pada urine berasal dari kelebihan gula, yang lantas masuk ke dalam air seni dan menyebabkan peningkatan volume bersama dengan aroma manis yang khas. Tanda lain apabila terkena diabetes adalah sering buang air kecil di kamar mandi.
Berbau amonia
Ini menandakan kandungan limbah yang tinggi. “Jika air seni menjadi sangat pekat, produk limbah tingkat tinggi dengan sedikit air, mungkin memiliki bau amonia yang kuat.” Kepala Penasihat Kesehatan Love Wellness, Jodie Horton, menjelaskan. Ia juga menambahkan jika air seni berbau amonia, itu mengindikasikan penyakit hati.
Berbau telur busuk
Bau ini menandakan adanya bakteri E. Coli akibat produksi hidrogen sulfida. Jodie Horton menyebutkan bahwa aroma busuk seperti itu juga disebabkan oleh antibiotik tertentu yang mengandung sulfa. Oleh karena itu konsumsi antibiotik tertentu bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebab air seni berbau seperti telur busuk.
Berwarna merah
Ketika berwarna merah namun tidak sedang menstruasi, mungkin itu penyebabnya adalah akibat konsumsi bit, blackberry, atau sayuran rhubarb. Namun, bila tidak mengonsumsi sayuran atau buah itu, maka sebaiknya waspada karena bisa menandakan adanya batu ginjal. “Merah mungkin menunjukkan ada darah dalam air seni,” jelas Jodie Horton.
Berwarna biru atau hijau
Bisa jadi menandakan pewarna dari makanan yang telah dikonsumsi. Namun sebaiknya diwaspadai jika tidak mengonsumsi makanan dengan pewarna itu, urine berwarna hijau atau biru bisa mengindikasikan adanya infeksi bakteri.
Berwarna jingga
Bisa disebabkan karena dehidrasi yang dapat diatasi dengan banyak minum air putih. Tetapi jika feses berwarna cokelat muda selain urine berwarna jingga, maka kedua tanda ini menjadi sinyal masalah pada saluran empedu.
Penyebab lain
Bukan berarti semua air seni yang berbau kurang sedap menjadi indikasi masalah kesehatan, Karena bisa saja asupan makanan tertentu mengubah warna dan bau pada air seni. “Asparagus yang mengandung asam bisa menyebabkan bau seperti belerang yang kuat pada urine,” jelas Emily Von, ahli uroginekologi asal Cheeky Bonsai.
Seandainya sumber bau berasal dari makanan, maka bau busuk pada urine akan hilang dalam 1-2 hari. Kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup juga bisa menjadi penyebab lain yang memengaruhi warna dan bau air seni. Seperti bagaimana menghidrasi tubuh, pola makan, suplemen makanan atau vitamin, produk kebersihan, serta menahan buang air kecil terlalu lama.
(BS/timKB)
Sumber Foto: Pro Active Mens Medical
Berita lainya
Temukan Harmoni Melalui Pengalaman Sound Bath
Achievemephobia: Mengatasi Ketakutan Akan Kesuksesan
Bagaimana Kebosanan Bisa Menjadi Sumber Kreativitas Anda?