Pernahkah kita merasa ketika kita melangkah maju, tiba-tiba kita merasa ada kemunduran? Pernahkah kita menemukan diri kita memiliki pikiran negatif tentang kemampuan kita untuk mencapai tujuan? Adakah kebiasaan yang tidak sehat, yang kita sadari bahwa hal tersebut menghalangi kita untuk bertumbuh dan mencapai tujuan?
Perilaku tersebut adalah perilaku yang menjauhkan kita dari tujuan yang telah kita tetapkan untuk diri sendiri. Hal ini mengganggu dan menyabotase diri sendiri dan menyebabkan kita merasa lelah dan buruk tentang diri kita sendiri. Perilaku ini sering disebut self defeating.
Teori menunjukkan bahwa, self defeating adalah semacam mekanisme pertahanan, membuat orang berpikir bahwa mereka mengatasi stres, tekanan, tuntutan sosial, dll. Akan tetapi ada juga pendapat bahwa self defeating membantu seseorang untuk tetap berada dalam zona nyaman mereka. Contohnya jika seseorang merasa kurang percaya diri, mereka mungkin menyabotase kesempatan kerja untuk tetap berada pada tingkat karir tertentu.
Jenis umum dari perilaku merugikan diri sendiri meliputi, pengabaian fisik atau mental, kritik diri, perfeksionis, self love, suka menunda-nunda pekerjaan, merasa terasing, menolak bantuan, membandingkan diri dengan orang lain, belanja yang berlebihan, makan atau minum yang berlebihan, perilaku yang merugikan diri sendiri dan termasuk penyalahgunaan narkoba juga alkohol.
Berikut adalah contoh perilaku yang merugikan diri sendiri,
Menghindar
Menghindari orang atau situasi tertentu untuk mencegah perasaan sakit hati atau kecewa.
Perfeksionis
Mereka ingin membuat segala sesuatunya sempurna. Bagi mereka menjadi sempurna atau perfeksionis akan membuat segalanya baik-baik saja. Padahal pada kenyataannya, justru hal tersebut dapat menimbulkan banyak stres dan kecemasan, bahkan lebih menurunkan kesehatan secara mental.
Menyembunyikan hal tertentu
Ketika seseorang malu untuk menunjukkan jati dirinya, mereka mungkin menunjukkan perilaku bersembunyi. Mereka mungkin menyembunyikan bagian tertentu dari perilakunya, seperti seksualitas, kepribadian, atau penampilan, dan berusaha menutupinya. Dengan tujuan agar mereka diterima oleh banyak orang.
Pasif
Orang yang menunjukkan perilaku pasif percaya bahwa orang lain di sekitarnya lebih berharga. Mereka adalah orang-orang yang meringkuk di sudut ruangan. Perilaku pasif menunjukkan sikap diam bahkan ketika memiliki sesuatu untuk dikatakan, menghindari ketegangan, dan meminta maaf tanpa alasan.
Mencari perhatian
Ketika seseorang terus-menerus harus meminta persetujuan dan pengakuan dari orang lain atau validasi, mereka menunjukkan perilaku mencari perhatian. Ini terjadi ketika mereka memiliki harga diri yang rendah dan sangat peduli untuk menerima umpan balik positif dari orang lain di sekitar mereka.
Agresif
Perilaku agresif digunakan sebagai mekanisme pertahanan untuk melindungi harga diri mereka yang rendah. Jenis perilaku membela diri ini dapat mencakup agresi fisik, serta membentak, mengintimidasi, dan merendahkan orang lain.
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
Tentu saja hal tersebut adalah perilaku yang merugikan diri sendiri. Biasanya dalam jangka panjang, risikonya akan lebih besar daripada manfaat sementara.
Bunuh diri
Bunuh diri dipandang sebagai perilaku yang merugikan diri sendiri atau kontraproduktif. Seseorang melakukan bunuh diri untuk melarikan diri dari hal-hal negatif dalam hidupnya. Mereka menukar rasa takut akan kematian dan hal-hal baik dalam hidup, untuk tidak lagi merasakan sakit.
Apa yang dapat kita lakukan jika kita merasa seolah-olah terlibat dalam perilaku self defeating? Mulailah dengan mengidentifikasi perilaku dalam hidup kita yang menurut kita menghalangi pencapaian tujuan kita. Sadarilah, dan temukan cara untuk berhenti meminimalkan perilaku tidak sehat ini dan merasionalisasi kehadirannya. Periksa bagaimana suatu perilaku benar-benar memengaruhi hidup kita.
Jangan merendahkan diri sendiri. Menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri atau berpikir bahwa kita lemah akan menciptakan konsep diri yang lebih buruk, sering kali menurunkan harga diri dan kepercayaan diri.
Latih kesadaran. Berfokus pada saat ini (present moment) dapat membantu kita untuk lebih mudah mengidentifikasi emosi dan perilaku yang menghalangi tujuan kita. Mulai refleksi diri. Membuat jurnal atau membuat catatan harian tentang kebiasaan sehat bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun pola perilaku yang positif.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : What is Psychology
Berita lainya
Mengenal Prosopagnosia: Ketidakmampuan Mengenali Wajah
Sindrom Alice in Wonderland: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Memasak Dengan Kesadaran Penuh: Seni Dan Manfaatnya