Ketika kita memiliki banyak tugas dan tanggung jawab, dan hal-hal tersebut sangat membutuhkan fokus, kemudian kita mengalami banyak gangguan, apa yang harus kita lakukan. Di dunia yang selalu terhubung saat ini, perhatian kita sangat mudah terganggu atau mengalami distraction, lebih dari yang kita kira. Bahkan pada saat-saat tenang, distraction benar-benar ada di ujung jari kita saat kita memeriksa notifikasi media sosial kita.
Kemampuan untuk berkonsentrasi pada sesuatu di lingkungan kita dan mengarahkan upaya mental dan fokus kita, sangat penting untuk menyadari apa yang terjadi. Untuk mencapai tujuan, dan bekerja dengan baik dalam berbagai macam situasi. Kemampuan kita untuk fokus dapat berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.
Untungnya, fokus sangat mirip dengan otot mental. Semakin banyak kita berusaha untuk membangunnya, semakin kuat jadinya. Meningkatkan fokus mental kita tentu saja dapat dicapai, tetapi itu tidak berarti bahwa itu selalu cepat dan mudah.
Hal tersebut akan membutuhkan upaya nyata dari kita. Kita mungkin harus melakukan beberapa perubahan pada beberapa kebiasaan harian kita. Sebelum kita mulai bekerja untuk meningkatkan fokus mental kita, kita mungkin ingin memulai dengan menilai seberapa kuat fokus mental kita saat ini.
Fokus kita baik jika, kita mudah untuk tetap berkesadaran dan waspada. Kita dapat menetapkan tujuan dan memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil. Kita bisa beristirahat dengan baik, lalu kembali bekerja.
Fokus kita perlu dilatih jika, kita melamun secara teratur. Kita dengan mudah mengalami distraction atau pengalihan perhatian. Mungkin kehilangan jejak kemajuan diri. Kita dengan mudah terganggu secara mental saat kita mengalami tantangan.
Walaupun mungkin teridentifikasi dengan jelas, orang sering meremehkan seberapa banyak gangguan yang mencegah mereka berkonsentrasi pada tugas yang sedang dikerjakan. Gangguan semacam itu mungkin datang dalam bentuk suara atau musik di latar belakang, mungkin rekan kerja yang menjengkelkan yang terus-menerus mampir ke tempat kita hanya untuk ngobrol, atau juga notifikasi yang berbunyi pada handphone kita.
Meminimalkan sumber gangguan ini tidak selalu semudah kedengarannya. Meskipun mungkin sesederhana mematikan musik, handphone atau suara apapun, kita mungkin merasa jauh lebih sulit untuk berurusan dengan rekan kerja, pasangan, anak, atau teman sekamar yang mengganggu.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menyisihkan waktu dan tempat tertentu dan meminta untuk ditinggal sendiri selama jangka waktu tersebut. Alternatif lain adalah mencari lokasi yang tenang di mana kita tahu bahwa kita dapat bekerja tanpa gangguan. Perpustakaan, ruang pribadi di rumah, atau bahkan kedai kopi yang sepi mungkin bisa menjadi tempat yang bagus untuk dicoba.
Tidak semua gangguan berasal dari sumber luar. Kelelahan, kekhawatiran, kecemasan, motivasi yang buruk, dan gangguan internal lainnya bisa sangat sulit dihindari. Beberapa strategi yang mungkin dapat kita coba untuk meminimalkan atau menghilangkan gangguan internal seperti itu adalah memastikan kita cukup istirahat sebelum tugas dan menggunakan pikiran positif untuk melawan kecemasan dan kekhawatiran. Jika kita menemukan pikiran mengembara ke arah pikiran yang mengganggu, kembalikan fokus secara sadar ke tugas yang ada.
Sementara multitasking mungkin tampak seperti cara yang bagus untuk menyelesaikan banyak hal dengan cepat, ternyata hal itu sebenarnya agak buruk. Menyulap banyak tugas sekaligus dapat secara dramatis mengurangi produktivitas dan mempersulit untuk mengasah detail yang benar-benar penting.
Pikirkan perhatian kita sebagai lampu sorot. Jika kita menyorotkan sorotan itu ke satu area tertentu, kita dapat melihat berbagai hal dengan sangat jelas. Hentikan multitasking dan alih-alih berikan perhatian penuh kita pada satu hal pada satu waktu (mindfulness).
Kita mungkin pernah mendengar orang berbicara tentang pentingnya “hadir” atau berada disini saat ini (present moment). Hal ini juga tentang menyingkirkan gangguan, apakah itu fisik (handphone) atau psikologis (kecemasan) dan sepenuhnya terlibat secara mental pada saat ini.
Kesadaran untuk “hadir” ini juga penting untuk merebut kembali fokus mental kita. Tetap terlibat di sini dan saat ini membuat perhatian kita tajam dan sumber daya mental kita terasah pada detail yang benar-benar penting pada titik waktu tertentu.
Mungkin perlu waktu tetapi berusahalah belajar untuk benar-benar hidup di saat ini (present moment). Kita tidak dapat mengubah masa lalu dan masa depan belum terjadi, tetapi apa yang kita lakukan hari ini dapat membantu kita menghindari kesalahan masa lalu dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih sukses.
Mindfulness adalah alasan yang bagus. Terlepas dari kenyataan bahwa orang telah mempraktikkan bentuk meditasi kesadaran selama ribuan tahun, banyak manfaat kesehatannya baru mulai dipahami. Dalam sebuah penelitian, para peneliti meminta profesional sumber daya manusia terlibat dalam simulasi jenis multitasking kompleks yang mereka lakukan setiap hari di tempat kerja.
Tugas-tugas ini harus diselesaikan dalam 20 menit dan termasuk menjawab telepon, menjadwalkan rapat, dan menulis memo dengan sumber informasi mengalir dari berbagai sumber termasuk melalui panggilan telepon, email, dan pesan teks.
Beberapa peserta menerima pelatihan selama 8 minggu dalam penggunaan meditasi mindfulness, dan hasilnya ditemukan bahwa hanya mereka yang telah menerima pelatihan ini yang menunjukkan peningkatan dalam konsentrasi dan fokus.
Melatih mindfulness dapat melibatkan belajar bagaimana bermeditasi, tetapi juga bisa sesederhana mencoba latihan pernapasan dalam yang cepat dan mudah. Mulailah dengan menarik napas dalam-dalam beberapa kali sambil benar-benar fokus pada setiap napas. Ketika kita merasa pikiran kita secara alami mulai mengembara, dengan lembut dan tanpa kritik pandu fokus kita kembali ke pernapasan dalam.
Meskipun ini mungkin tampak seperti tugas yang sederhana, kita mungkin menemukan bahwa ini sebenarnya jauh lebih sulit daripada yang terlihat. Untungnya, aktivitas pernapasan ini bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Akhirnya, kita mungkin akan menemukan bahwa, akan menjadi lebih mudah untuk melepaskan diri dari pikiran yang mengganggu dan mengembalikan fokus ke tempatnya semula.
Membangun fokus mental bukanlah sesuatu yang akan terjadi dalam semalam. Bahkan atlet profesional membutuhkan banyak waktu dan latihan untuk memperkuat kemampuan konsentrasi mereka. Salah satu langkah pertama adalah mengenali dampak distraction terhadap hidup kita. Jika kita berjuang untuk mencapai tujuan, dan mendapati diri kita teralihkan oleh detail yang tidak penting, inilah saatnya untuk mulai menghargai hidup kita.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : The Academia Magazine
Berita lainya
Kesederhanaan: Kunci Hidup Bahagia Dan Seimbang
Mengenal Prosopagnosia: Ketidakmampuan Mengenali Wajah
Sindrom Alice in Wonderland: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan