Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Ekstrovert: Kepribadian Yang Berorientasi Keluar


Ekstrovert sering dilihat sebagai individu yang ceria, energik, dan senang berada di tengah keramaian. Mereka adalah orang-orang yang seringkali kita lihat sebagai jiwa pesta, yang mudah bergaul dan menikmati interaksi sosial. Namun, ada lebih banyak nuansa dan aspek yang mendefinisikan ekstrovert. Artikel ini akan mengeksplorasi apa itu ekstrovert, ciri-cirinya, bagaimana ekstroversi diukur, jenis-jenis ekstrovert, pengaruhnya terhadap kesehatan, dan bagaimana seseorang bisa menjadi lebih ekstrovert atau lebih introvert.

Apa yang Dimaksud dengan Ekstrovert?

Ekstrovert adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tipe kepribadian yang cenderung mencari stimulasi dari lingkungan luar dan merasa diperkaya oleh interaksi sosial. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh psikolog Carl Jung dan sejak itu menjadi bagian penting dari banyak teori kepribadian.

Di sisi positifnya, ekstrovert sering digambarkan sebagai orang yang banyak bicara, mudah bergaul, berorientasi pada tindakan, antusias, ramah, dan supel. Di sisi negatifnya, mereka terkadang digambarkan sebagai orang yang suka mencari perhatian, mudah teralihkan perhatiannya, dan tidak dapat menghabiskan waktu sendirian. Orang ekstrovert juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku pengambilan risiko, termasuk perilaku kesehatan yang berisiko.

Ciri-ciri Umum Ekstrovert

Ekstrovert biasanya memiliki ciri-ciri berikut:

• Menikmati berada di sekitar orang lain
• Merasa berenergi dan termotivasi oleh interaksi sosial
• Cenderung berbicara tentang pemikiran dan perasaan mereka
• Mampu menyesuaikan diri dengan mudah dalam situasi sosial
• Suka berada di pusat perhatian

Penyebab Ekstrovert

Menurut beberapa peneliti, orang ekstrovert cenderung membutuhkan lebih banyak stimulasi eksternal, sementara orang introvert cenderung mudah terstimulasi. Penyebab pasti menjadi ekstrovert masih belum diketahui. Mungkin ada dua faktor yang bertanggung jawab atas ekstroversi. Mereka adalah:

1. Faktor Genetik
Genetika memainkan peran utama dalam ekstroversi. Sebuah studi kembar menunjukkan bahwa genetika berkontribusi antara 40% dan 60% dari perbedaan antara ekstroversi dan introversi. Sebuah studi kembar tahun 1956 menemukan korelasi yang lebih kuat antara ekstroversi dan kembar identik. Hal ini menunjukkan bahwa sifat kepribadian ini memiliki pengaruh keturunan.

2. Faktor Lingkungan
Sebuah studi tahun 2011 menemukan bukti pengaruh faktor lingkungan terhadap kepribadian, psikopatologi, dan kognisi. Pengaruh lingkungan ini membuat dua anak dalam keluarga yang sama berbeda satu sama lain. Sebuah studi ilmiah lain pada tahun 2011 menunjukkan bahwa hubungan ibu dan anak dapat memengaruhi tingkat ekstroversi.

Mengukur Ekstroversi

Ekstroversi biasanya diukur melalui tes kepribadian seperti Inventori Tipe Myers-Briggs atau Big Five Personality Traits. Tes-tes ini menilai berbagai aspek ekstroversi, termasuk kebutuhan akan interaksi sosial dan respons terhadap stimulasi eksternal.

Jenis-jenis Ekstrovert

Tidak semua ekstrovert sama. Beberapa mungkin sangat berorientasi pada orang lain (sosial), sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada pencarian sensasi atau peran kepemimpinan. Jenis-jenis ekstrovert ini mencerminkan beragam cara ekstroversi dapat diwujudkan dalam kepribadian seseorang.

Menurut teori kepribadian Carl Jung, terdapat empat tipe ekstrovert yang berbeda. Keempat tipe ekstrovert tersebut adalah:

• Ekstrovert sensor, yang sangat terinspirasi oleh dunia fisik.
• Perasa ekstrover, yang senang mendengarkan dan berbicara dengan orang lain.
• Intuitif ekstrover, yang senang berpikir abstrak dan melakukan percakapan yang mendalam serta perdebatan yang bersahabat.
• Pemikir ekstrover, yang berorientasi pada tujuan, berprestasi tinggi, dan tegas.

Keempat tipe ini juga dimasukkan ke dalam Indikator Tipe Myers-Briggs, yang menggambarkan 16 tipe kepribadian yang berbeda berdasarkan dimensi kepribadian Jung.

Bagaimana Menjadi Ekstrovert Mempengaruhi Kesehatan Anda

Menjadi ekstrovert dapat memiliki efek positif dan negatif pada kesehatan seseorang. Di satu sisi, ekstrovert cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih luas, yang bisa bermanfaat untuk kesehatan mental. Di sisi lain, kebutuhan akan stimulasi eksternal terus-menerus bisa menjadi sumber stres dan kelelahan.

Cara Menjadi Lebih Ekstrovert dan Kurang Ekstrovert

Tidak semua orang sepenuhnya ekstrovert atau introvert. Banyak orang ada di suatu tempat di antara dua ekstrem ini. Untuk menjadi lebih ekstrovert:

• Coba terlibat dalam aktivitas sosial secara teratur. Temukan klub, pertemuan, dan grup tempat Anda dapat berinteraksi lebih banyak dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda.
• Latih keterampilan komunikasi dan kemampuan untuk berbicara di depan umum serta sosialisasi. Meningkatkan eksposur sosial Anda dapat membantu Anda merasa lebih nyaman untuk lebih sering berbicara dengan orang lain.
• Cari kesempatan untuk bertemu orang atau sesuatu yang baru. Meskipun Anda mungkin lebih suka tinggal di zona nyaman, mencari pengalaman baru dapat membantu Anda menjelajahi sisi lain dari diri Anda.

Untuk menjadi kurang ekstrovert:

• Berlatihlah untuk lebih terhubung dengan batin Anda: Cobalah bermeditasi, melakukan latihan pernapasan, atau melakukan aktivitas fisik yang menenangkan seperti yoga. Hal ini dapat membantu Anda mengembangkan belas kasih dan kesadaran diri yang lebih besar.
• Cobalah untuk mendengarkan lebih dekat ketika orang lain berbicara: Terkadang, orang ekstrovert cenderung “mengambil alih” percakapan. Pastikan Anda memprioritaskan pendapat dan ide orang lain seperti halnya pendapat dan ide Anda sendiri.
• Luangkan waktu untuk merenung: Orang ekstrovert sering kali hidup di saat ini. Cobalah membuat jurnal tentang hari Anda atau menulis tentang kenangan penting dari masa lalu Anda untuk tetap terhubung dengan semua versi diri Anda yang berbeda – masa lalu, sekarang, dan masa depan.
• Ikut serta dalam beberapa kegiatan sendiri: Orang ekstrovert senang bersosialisasi, tetapi ada waktu dan tempat untuk menyendiri. Berjalan-jalan, membuat kerajinan tangan, atau pergi makan siang sendirian sesekali bisa bermanfaat.

Ekstrovert adalah individu yang mendapatkan energi dari interaksi dengan dunia luar, khususnya melalui interaksi sosial. Mereka memiliki banyak ciri yang membuat mereka unik, termasuk kemampuan untuk beradaptasi dengan mudah dalam situasi sosial dan kecenderungan untuk berbicara tentang pikiran dan perasaan mereka. Meskipun ekstroversi memiliki banyak manfaat, penting untuk menyeimbangkan antara waktu yang dihabiskan dalam interaksi sosial dan waktu untuk pemulihan dan refleksi diri. Dengan memahami dan menghargai kedua aspek kepribadian ini, kita dapat memastikan keseimbangan yang sehat antara kehidupan sosial yang memuaskan dan kesejahteraan pribadi.

(EA/timKB)

Sumber foto: medium.com