Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Kompet Fairtex, Seniman Muay Thai Masa Kini


Jakarta – Di dunia Muay Thai, nama besar sering kali lahir dari kamp-kamp pelatihan yang keras dan kota-kota besar seperti Bangkok. Namun, kadang-kadang, bintang paling bersinar justru lahir dari tempat yang sederhana, dari desa kecil yang jauh dari keramaian. Aphan Phonphonsri, yang kini dikenal luas dengan nama Kompet Fairtex, adalah salah satu kisah tersebut.

Lahir pada 7 April 2000 di Nakhon Ratchasima, sebuah provinsi di timur laut Thailand yang dikenal dengan kultur tradisional dan nilai kekeluargaan yang kuat, Kompet memulai hidupnya jauh dari hingar bingar dunia olahraga profesional. Namun, darah petarung sudah mengalir dalam dirinya sejak kecil.

Warisan Seni Leluhur

Muay Thai bagi orang Thailand bukan sekadar olahraga. Ini adalah bagian dari budaya, warisan, dan kehidupan. Di banyak desa, anak laki-laki diperkenalkan pada Muay Thai sejak usia belia, bukan hanya untuk bertarung, tetapi juga untuk mendisiplinkan diri, menjaga kehormatan keluarga, dan membuka jalan keluar dari keterbatasan ekonomi.

Bagi Kompet, Muay Thai adalah bagian dari hari-hari masa kecilnya. Ia berlatih di bawah pengawasan ketat para senior di kampungnya. Tanpa fasilitas modern, ia mengasah dirinya dengan cara lama: memukul ban karet, berlari di ladang, dan berlatih keras di bawah matahari tropis yang membakar.

Bergabung dengan Fairtex – Transformasi Menjadi Atlet Profesional

Langkah besar dalam hidupnya terjadi saat ia bergabung dengan Fairtex Training Center. Fairtex bukan tempat biasa—ini adalah rumah bagi petarung elite, tempat di mana latihan dilakukan dengan standar internasional, dan tempat yang menggabungkan disiplin tradisional Muay Thai dengan pendekatan profesional modern.

Di sanalah, Aphan menjadi Kompet Fairtex. Nama “Kompet” diberikan sebagai nama panggung, dan mengenakan nama “Fairtex” berarti dia kini membawa nama besar yang harus ia junjung tinggi. Ia tahu, setiap kali melangkah ke atas ring, ia tidak hanya mewakili dirinya, tetapi juga nama besar Thailand dan filosofi Muay Thai itu sendiri.

Debut di ONE Championship – Panggung Global untuk Anak Desa

Perjalanan Kompet menuju ONE Championship tidak terjadi dalam semalam. Ia mengumpulkan kemenangan demi kemenangan di kompetisi Muay Thai lokal dan nasional. Penampilannya yang konsisten menarik perhatian manajemen ONE, dan akhirnya ia menandatangani kontrak untuk bertarung di divisi Strawweight Muay Thai.

Di atas panggung besar ONE Championship, Kompet tampil dengan keyakinan luar biasa. Ia bertarung seperti seorang veteran, menggunakan clinch, siku, dan tendangan rendah khas Thailand. Penampilannya membuktikan bahwa meskipun usianya muda, jiwa petarungnya sudah matang.

Gaya Bertarung Kompet – Tajam, Cepat, Penuh Strategi

Kompet bukan tipe petarung yang hanya mengandalkan kekuatan. Ia menggabungkan kecepatan, presisi, dan kecerdasan membaca lawan. Ia dikenal dengan:

    • Siku melingkar tajam (elbow slash) yang bisa membelah pertahanan lawan
    •  Knee strike ke tubuh yang sangat akurat dalam jarak dekat
    • Clinch klasik Muay Thai yang membuat lawan sulit bergerak
    • Footwork disiplin, yang menjadikannya sangat sulit disentuh oleh serangan balik

Ia jarang bertarung dengan emosi. Setiap serangan yang ia lepaskan adalah hasil perhitungan. Di atas ring, ia bukan hanya petarung, tapi seniman bertarung.

Prestasi, Tantangan, dan Ambisi ke Depan

Meski masih dalam fase awal karier di panggung global, Kompet sudah membuktikan bahwa ia adalah prospek menjanjikan di divisi Strawweight. Ia tampil solid melawan lawan-lawan yang lebih senior dan terus berkembang dalam setiap pertarungan.

Prestasi yang mulai menonjol:

    • Penampilan dominan di laga debut ONE Championship
    • Bergabung dengan Fairtex, salah satu gym paling bergengsi di Asia Tenggara
    • Menjadi bagian dari generasi baru petarung Thailand yang tampil di panggung dunia
    • Dipandang sebagai calon kuat penantang gelar Strawweight Muay Thai ONE Championship

Tapi Kompet tidak cepat puas. Dalam setiap wawancara, ia selalu menekankan bahwa pertarungan terbaiknya belum datang, dan ia masih lapar akan tantangan dan kemenangan besar.

Filosofi Hidup Seorang Petarung

Dalam banyak hal, Kompet mewakili jiwa dari Muay Thai: kerendahan hati, keberanian, dan ketekunan. Ia bukan tipe petarung yang banyak bicara. Ia lebih memilih menunjukkan kualitasnya di atas ring. Kehidupan masa kecil yang penuh keterbatasan membuatnya tetap rendah hati meskipun kini berada di panggung internasional.

Baginya, kemenangan bukan semata soal gelar, tapi tentang membanggakan keluarga, tim, dan negaranya. Ia ingin menjadi inspirasi bagi anak-anak di Nakhon Ratchasima dan seluruh Thailand bahwa mereka juga bisa bermimpi besar.

(PR/timKB).

Sumber foto: onefc.com

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda