Jakarta – Dalam dunia seni bela diri campuran, ada jenis petarung yang tidak perlu membanting lawan ke tanah atau mendaratkan pukulan brutal untuk menunjukkan dominasinya. Mereka tidak bergantung pada kekuatan mentah, tapi pada teknik presisi, kecerdikan taktis, dan penguasaan penuh atas tubuh sendiri dan lawan. Salah satunya adalah Rodrigo Marello, pria asal Brasil yang kini dikenal dunia dengan julukan “Diguinho” — sang pemilik submission grappling tercepat dalam sejarah ONE Championship.
Dalam usianya yang masih 30 tahun, Marello bukan hanya tampil sebagai petarung elite, tapi juga sebagai duta seni grappling modern. Di panggung ONE, ia tak hanya menang — ia mengukir sejarah, satu kuncian demi satu kuncian.
Awal dari Tanah Lahir Jiu-Jitsu
Lahir dan besar di Brasil, Rodrigo Marello menghirup udara yang sarat dengan semangat jiu-jitsu sejak kecil. Di negara di mana Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) bukan sekadar olahraga, tapi juga gaya hidup dan identitas budaya, Rodrigo kecil sudah akrab dengan matras sejak usia dini. Ia berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi disiplin, sportivitas, dan pengembangan diri melalui bela diri.
Sasana pertamanya adalah tempat yang sederhana — penuh peluh dan tekad, bukan lampu sorot. Di sanalah ia pertama kali mengenakan gi putih, belajar menyapa dengan “oss,” dan memahami bahwa dalam grappling, kesabaran dan teknik bisa mengalahkan kekuatan sebesar apa pun. Ia diajarkan untuk menghormati lawan, dan lebih penting lagi, menghormati proses.
Saat remaja lain menghabiskan waktu di luar, Rodrigo memilih mengasah tekniknya: guard pass, triangle choke, armbar, dan semua transisi yang membentuk fondasi grappling elite. Di bawah bimbingan pelatih BJJ terkemuka, ia perlahan tapi pasti membangun arsenal submission yang rapi dan mematikan.
Dari Kompetitor ke Juara, dari Pengajar ke Panutan
Ketika menginjak usia dewasa, Rodrigo Marello sudah menjadi sosok yang disegani di berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Ia meraih sabuk hitam BJJ dari lineage ternama di Brasil, dan kerap tampil di podium kompetisi grappling besar. Namun prestasi bukan satu-satunya tujuan hidupnya.
Rodrigo juga dikenal sebagai pelatih dan mentor, yang menginspirasi banyak murid di dalam dan luar negeri. Ia tidak hanya mengajarkan teknik, tetapi juga falsafah di balik setiap gerakan, membantu generasi muda memahami nilai dari ketenangan, pengendalian diri, dan penghargaan terhadap detail.
Namun, dunia luar belum mengenalnya hingga satu panggilan datang — sebuah peluang emas dari ONE Championship, organisasi yang saat itu tengah membuka cabang kompetisi baru: submission grappling profesional dalam format pertunjukan global.
Debut Memukau di ONE Championship — 15 Detik Menuju Sejarah
Tahun 2022 menjadi titik balik dalam karier Rodrigo Marello. Ia tampil untuk pertama kalinya di atas panggung global ONE Championship, berhadapan dengan petarung tangguh dalam ajang submission grappling.
Tidak ada yang menyangka bahwa pertarungan itu hanya akan berlangsung 15 detik. Dalam waktu sesingkat itu, Rodrigo mengunci lawannya dengan ankle lock — bersih, cepat, dan sangat presisi. Bahkan sebelum penonton menyadari apa yang terjadi, lawannya sudah melakukan tap dan pertandingan berakhir.
Rekor itu langsung mencatat namanya dalam buku sejarah ONE Championship sebagai pemilik submission grappling tercepat. Momen tersebut viral, disorot oleh komunitas BJJ global, dan memperkenalkan “Diguinho” sebagai kekuatan baru dalam seni grappling internasional.
Seni Bertarung Rodrigo “Diguinho” Marello
Berbeda dengan petarung yang mengandalkan showmanship dan gaya agresif, Rodrigo Marello dikenal dengan gaya bertarungnya yang halus, efisien, dan mematikan. Ia tidak berteriak, tidak memprovokasi, tapi sekali menyentuh, ia membawa lawannya ke dunia yang sunyi — dunia kuncian dan kontrol.
Elemen Khas dalam Gaya Bertarung Marello:
-
- Ankle lock dan leg lock akurat: disiapkan dari transisi sederhana, lalu dieksekusi dengan kecepatan luar biasa
- Flow grappling: tidak mengandalkan kekuatan, tetapi pergerakan cair dari satu posisi ke posisi lainnya
- Kesabaran dalam setup: menunggu timing sempurna sebelum menjebak lawan
- Posisi mendominasi penuh kontrol: hampir mustahil untuk keluar saat Marello sudah “terhubung”
Setiap pertarungannya bukan sekadar duel fisik, melainkan tarian strategi dan teknik, di mana satu kesalahan kecil dari lawan bisa berujung pada akhir pertandingan.
Lebih dari Sekadar Petarung — Sang Pengajar dan Inspirator
Selain aktif bertarung, Rodrigo tetap menjalani peran penting sebagai pengajar dan pelatih utama di sasana terkenal, termasuk beberapa akademi di Asia dan Timur Tengah. Ia dikenal murah senyum, penuh kesabaran, dan sangat perhatian terhadap murid-muridnya — kualitas yang jarang ditemukan pada atlet dengan reputasi sebesar dirinya.
Marello juga terlibat dalam program pengembangan grappling di kawasan Asia Tenggara, mendukung pertumbuhan BJJ sebagai disiplin global. Ia percaya bahwa seni bela diri bukan hanya soal kemenangan, tapi juga soal transformasi pribadi.
Masa Depan dan Ambisi
Meski sudah mencetak sejarah, Marello tidak berhenti di situ. Ia menargetkan untuk:
-
- Membela gelar grappling tetap di ONE Championship
- Menjadi duta global Brazilian Jiu-Jitsu
- Mengembangkan sistem pelatihan grappling yang inklusif dan adaptif untuk semua kalangan
Dengan dedikasi dan rekam jejaknya, bukan tidak mungkin Rodrigo Marello akan menjadi legenda grappling modern, setara dengan nama-nama besar seperti Marcelo Garcia, Roger Gracie, atau Mikey Musumeci.
Grappler yang Mengajarkan Ketepatan Lebih Penting dari Kecepatan
Dalam setiap tap out yang ia hasilkan, Rodrigo Marello meninggalkan pesan: dalam dunia yang serba cepat, kemenangan tetap milik mereka yang menguasai detail. Ia bukan petarung flamboyan, tapi setiap penampilannya membuat dunia hening — lalu bertepuk tangan.
(PR/timKB).
Sumber foto: essentiallysports.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Deniz Oncu Catat Waktu Tercepat Di FP1 Moto2
Kondisi Terkini Para Pemain Timnas Indonesia Abroad
Bermain Full Team, Miami Tumbang Di Tangan Vancouver