Mencapai target 150 menit untuk intensitas berolahraga yang moderat per minggu, tidak lah mudah. Banyak aktivitas yang bisa membuat kita akhirnya memutuskan untuk tidak sempat untuk berolahraga. Namun kini, sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa berjalan kaki dua menit, mampu berdampak baik untuk kadar gula darah dan berpotensi mencegah diabetes tipe-2.
Mengutip Prevention, tujuh penelitian terkini yang dipublikasikan dalam jurnal Sports Medicine, membuktikan dampak duduk dalam waktu yang lama dengan membandingkan terhadap berjalan dengan intensitas ringan atau pada posisi berdiri. Penelitian yang melibatkan beberapa orang dalam kelompok yang berbeda, menunjukkan bahwa berjalan beberapa menit bisa menurunkan kadar gula darah ke tingkat yang baik.
Secara khusus, riset tersebut juga menunjukkan bahwa, berjalan kaki 60-90 menit setelah makan, pada saat kadar gula darah di posisi tinggi, adalah baik. Dibandingkan dengan duduk dan berdiri, saat berjalan kaki, kadar gula darah berubah dengan baik serta bertahap. Hal ini penting, terutama bagi orang dengan segala tingkatan diabetes, untuk mencegah perubahan yang drastis dari kadar gula darah. Jangan lupa, perhatikan jeda waktu yang baik setelah makan untuk berjalan kaki, satu hingga satu setengah jam setelah makan.
Berjalan kaki secara rutin, dianggap bisa meningkatkan mood baik, mengurangi lemak tubuh yang berhubungan dengan berat badan, dan bagi yang memiliki diabetes, dianggap akan berdampak baik bagi respon tubuh terhadap insulin. Berjalan kaki secara rutin pun sanggup untuk menurunkan kadar tekanan darah ke tingkat yang baik. Di saat yang sama, akan meningkatkan kesehatan bagi jantung.
Tidak disarankan untuk melakukan aktivitas fisik langsung setelah makan. Jika dilakukan, maka yang terjadi adalah iritasi pada usus dan sakit pada perut. Yang disarankan adalah, selain memberikan jeda waktu setelah makan, pilih intensitas saat berjalan kaki dan perhatikan pula ukuran asupan makanan.
Hal lain yang bisa diperoleh saat berjalan kaki rutin adalah meningkatkan kreativitas dan mendapatkan waktu tidur yang berkualitas. Penelitian terhadap beberapa orang dalam posisi duduk dan berjalan kaki, menunjukkan hal yang berbeda. Orang yang rutin berjalan kaki ternyata merasakan tidak terkekang saat mencari solusi. Hal ini disebabkan karena saat berjalan kaki, akan melihat banyak hal yang mampu merangsang kreativitas.
Masalah saat tidur pun akan teratasi jika rutin berjalan kaki. Dampak baik yang dirasakan saat mendapatkan waktu tidur yang berkualitas adalah meningkatnya hormon melatonin, yang artinya baik bagi kesehatan tubuh. Dengan berjalan kaki, rasa sakit dan stress akan berkurang, hal tersebut baik bagi orang yang mengalami gangguan tidur.
(BS/timKB)
Sumber Foto: ABC
Berita lainya
“The Battle of Ages” – Holyfield Bertahan Melawan Foreman
Spinks Vs Holmes 2: Pertandingan Ulang Kontroversial
Javier Sotomayor: Raja Lompat Tinggi Dunia Dari Kuba