Tahu gak sih kalau hari ini aku merasa kesal. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tetap saja salah. Rasanya aku ingin pergi jauh dan tak kembali lagi ke tempat ini…
Journaling, menjadi salah satu media untuk menuangkan isi hati dan pikiran kita. Hal ini sangat baik dalam memilah emosi dan menuangkannya ke dalam tulisan. Dengan menuangkannya ke dalam kegiatan journaling, seperti kita membuang sampah ke tempat yang benar. Dan kita bisa mendeteksi emosi yang ada.
Terdeteksinya emosi yang dirasakan, dapat membantu kita dalam mengenali diri. Kegiatan journaling juga melatih diri untuk menjadi pribadi yang terbuka kepada diri sendiri. Tentu saja hal ini sangat bisa meringankan endapan-endapan emosi yang tertinggal.
Kegiatan ini tidak hanya mendeteksi emosi negatif, tetapi juga melatih diri untuk menggantinya menjadi positif. Ketika kita menuangkan isi hati ke dalam tulisan, jangan lupa juga untuk menulis betapa bersyukurnya kita masih diberi kesempatan untuk belajar banyak dalam kehidupan ini. Tulis juga ungkapan syukur kita, atau hal-hal baik yang terjadi di hari itu.
Kita juga bisa menuliskan apa saja yang menjadi tujuan hidup kita, betapa kita sangat menginginkan cita-cita dan harapan kita terjadi di masa depan. Jika memungkinkan, hias lah jurnal kita dengan berbagai gambar indah yang melukiskan apa yang kita dambakan. Dapat juga kita tulis berbagai kata motivasi yang dapat mengingatkan kita akan tujuan kita.
Dear Diary…
Hari ini aku merasa bersyukur sekali karena aku ditraktir teman makan siang. Kami bercerita tentang indahnya masa remaja kami, dan juga kami berbagi pengalaman tentang jalan hidup kami. Aku sangat senang karena ternyata perjalanan hidup ini membawa kami menjadi pribadi yang dewasa. Ah ternyata hidup itu bisa menjadi indah jika kita melihatnya dari perspektif yang lain. Terima kasih Tuhan atas rahmat dan anugerah yang Kau berikan dalam hidupku hari ini.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : Anne of Green Gables
Berita lainya
Menemukan Ketenangan Batin Dengan Shinrin-Yoku
Kintsugi: Filosofi Keindahan Dalam Ketidaksempurnaan
Kaizen: Prinsip, Penerapan Dan Manfaatnya