Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Peduli dan Fokus Kepada Diri Sendiri, Bukan Kepada Apa Kata Orang


Kebanyakan kita sering sangat memperdulikan apa yang orang pikirkan tentang kita. Masalah sepele yang bisa mempengaruhi hari kita, bahkan dapat menimbulkan masalah. Kita diprogram untuk selalu peduli, menganalisa, dan mendapatkan validasi dari orang lain. Berhenti memperdulikan apa yang orang pikirkan tentang kita, berarti menentang program dan pendidikan sosial yang telah kita alami selama bertahun-tahun.

Mengapa kita peduli dengan pendapat orang lain? Ada banyak alasan mengapa kita peduli dengan apa yang orang pikirkan tentang diri kita, akan tetapi jawaban pastinya adalah karena biologi.

Kita diprogram untuk mencari validasi, persetujuan, dan inklusi ke dalam hidup kita. Yang merupakan naluri bertahan hidup. Manusia adalah hewan berkelompok, kita berburu dan hidup bersama untuk bertahan hidup. Jadi di masa manusia gua, tetap bersama suku itu penting karena jika suku itu menolak kita, kita akan dibuang ke alam liar untuk menghadapi hidup di pengasingan, bahkan lebih parahnya adalah kematian.

Tetapi ketika masyarakat kita berkembang menjadi lebih kompleks dan suku kita menjadi jauh lebih besar dengan keterampilan komunikasi yang lebih baik, kita dapat mengubah pemikiran kelompok (suku) dengan relatif aman. Dan akhirnya menjadi masalah kebanggaan, ego, dan validasi sosial. Hal ini sudah tidak lagi tentang menghindari kematian.  Akan tetapi tentang mendapatkan status untuk gaya hidup yang lebih baik.

Semakin populer kita, semakin besar kemungkinan kita berhasil karena orang lebih bersedia membantu kita dalam perjalanan kehidupan kita. Ini berlaku untuk popularitas positif dan negatif, kita dapat menginspirasi dengan rasa takut atau dengan kebaikan dan mencapai hasil yang sama.

Untuk berhenti memperdulikan tentang apa yang orang pikirkan tentang kita, mengharuskan kita menghadapi pemikiran negatif dari diri kita. Kendalikan kembali pikiran bawah sadar kita, lihatlah ke dalam diri kita dan pelajari beberapa pelajaran penting.

Foto : Melissa Noel
  1. Apa yang Orang Pikirkan tentang Kita Adalah Refleksi pada Mereka dan Bukan pada Kita

Kita semua melihat dunia melalui perspektif dan persepsi kita sendiri.  Misalnya, jika kita memberikan penilaian negatif pada seseorang karena mereka suka berbohong dan menceritakan kisah-kisah muluk yang dilebih-lebihkan. Penilaian itu adalah cerminan dari ketidaksukaan kita untuk berbohong daripada cerminan dari orang yang bercerita. Cerita dapat dengan mudah dianggap menghibur bagi orang lain, kita hanya melihatnya secara negatif berdasarkan sudut pandang kita sendiri.

Jika seseorang tidak menyukai kita karena kualitas yang kita miliki, itu adalah cerminan dari mereka. Misalnya, jika seseorang menilai kita secara negatif karena kita suka membeli jam tangan mahal. Itu adalah cerminan dari pola pikir dan nilai-nilai mereka.

Ketika orang menilai kita secara negatif, mereka mengatakan lebih banyak tentang diri mereka daripada tentang kita. Sebagian besar waktu, ini bahkan bukan tentang kita tetapi mengarahkan agresi dari area lain dalam hidup mereka dan kita kebetulan menjadi pelampiasan.

2. Kita Tidak Bisa Menyenangkan Semua Orang

Semakin populer kita, semakin aman perasaan kita dalam suatu komunitas. Kita takut penolakan sebagai sifat evolusioner karena ditolak oleh suku itu berarti diasingkan dan mati di tangan musuh dan singa. Tapi kita telah lama berevolusi sejak saat itu, dan manusia menjadi lebih kompleks dari setiap generasi. Mereka sangat beragam dan menyenangkan semua orang adalah hal yang mustahil.

3. Jadilah Diri Kita Sendiri yang Otentik

Tidak masalah apa yang orang pikirkan tentang kita, karena itu adalah cerminan dari apa yang mereka pikirkan dan bukan tentang kita, dan kita tidak dapat menyenangkan semua orang. Kita sebaiknya menjadi diri otentik kita sendiri.

Diri kita sendiri adalah satu-satunya orang yang kita inginkan saat kita tidak memiliki siapa pun untuk disenangkan. Sang diri sejati kita adalah orang yang mengatakan kebenarannya, bukan kebenaran yang direkayasa. Diri sejati adalah orang yang kita sembunyikan dari dunia karena kita sangat takut mereka akan menolak kita.

4. Apakah Orang-orang Memperhatikan Kita dengan Detil?

Kita menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan apa yang orang pikirkan tentang kita. Padahal mungkin mereka memikirkan sesuatu, melupakannya, dan melanjutkan hidup. Mereka mungkin hampir tidak memperhatikan mengapa mereka memikirkan itu.

Kebanyakan manusia jaman sekarang, memiliki pemikiran yang mereka pelajari dari orang-orang yang mereka hormati saat tumbuh dewasa, orang tua mereka, guru, atau malah anak-anak gaul di sekolah. Luangkan waktu sejenak untuk memahami fakta bahwa kita adalah orang terpenting dalam hidup kita, bukan hidup mereka.

5. Dengarkan Penilaian Diri Kita

Salah satu alasan utama kita untuk sangat peduli dengan apa yang orang pikirkan tentang kita, adalah karena kita dikelilingi oleh media negatif yang selalu mengobjektifkan dan mengkritik apapun dan siapapun. Tidak seorang pun dan tidak ada yang aman dari kekejaman media yang tak henti-hentinya.

Akibatnya, kita diprogram untuk membuat penilaian yang sama karena itu adalah masukan utama informasi dalam hidup kita dan kita ingin seperti orang kebanyakan.

Karena kita membuat penilaian internal yang kejam, yang kita terapkan pada orang, kita menganggap orang lain melakukan hal yang sama, sebagaimana adanya dan sebagai hasilnya, kita semua membandingkan satu sama lain dengan standar yang mustahil.

6. Itu Bukan Urusan Kita

Kita melihat dunia melalui persepsi kita sendiri, tetapi persepsi kita bukanlah kebenaran. Itu adalah kebenaran dari diri kita tetapi itu bukan kebenaran semua orang. Penilaian itu mungkin merupakan cerminan dari ketidakamanan diri kita sendiri.

7. Ini Hidup Kita, Milik Kita, Reset Otak Kita untuk Berpikir Positif

Kita tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun, jadi berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Dan juga kita tidak harus menjadi apa pun kecuali diri kita sendiri dan tidak ada yang sebanding dengan kita.

Kita semua terlalu banyak berpikir dan lebih mudah untuk berpikir negatif daripada berpikir positif. Mulailah menahan diri ketika kita mulai terlalu banyak berpikir dan membayangkan skenario terburuk.

9. Fokus pada Kebutuhan Kita

Dengan menghilangkan semua negativitas internal, kita memiliki kesempatan untuk mulai berfokus pada kebutuhan kita, siapa diri kita dan apa yang kita butuhkan serta terhubung dengan diri sejati kita.

Untuk mulai berfokus pada kebutuhan kita, kendalikan kembali hidup kita. Menjalani hidup untuk menyenangkan orang bukan salah kita, kita pastinya dibesarkan dengan keinginan untuk menyenangkan orang tua dan keluarga. Orang yang disenangkan akan memberi kita hadiah dalam bentuk cinta, pujian, mainan, dan makanan.

Tapi sekarang, saatnya untuk fokus pada penghargaan apa yang kita inginkan dari hidup. Dan kita tidak dapat menemukannya di orang lain. Kita adalah orang yang harus memberikan cinta untuk diri sendiri, memuji diri sendiri, membeli barang-barang bagus untuk diri sendiri, dan memberi makan diri sendiri dengan makanan enak.

Mulailah dengan menemukan arti dalam hidup kita. Apakah arti keluarga? Dan bagaimana arti kejujuran? Apakah arti sukses? Temukan apa yang kita cari dan hargai dalam hidup ini, buat daftar sehingga kita tahu apa yang ingin kita fokuskan dalam hidup.

(DK-TimKB)

Sumber Foto : Inc Magazine