Hening yang Penuh Arti

Ketenangan dan kedamaian hidup sangat didambakan semua manusia. Oleh karenanya kita berusaha mencarinya kesana kemari. Ketika kita dihadapkan dengan masalah, tentu saja hidup kita tidak bisa tenang dan damai atau ketika kita sedang liburan dengan maksud menenangkan diri, belum tentu kita tenang dan damai.

Dalam diam, kitapun bisa menemukan bahwa diri kita tidak tenang dan bahagia. Ketika kita sedang diam, tidak berbicara atau mendengar siapapun, tidak sedang nonton atau dengar musik, tidak sedang main handphone atau membaca buku, apa yang kita rasakan? Kita bisa mendengarkan betapa riuhnya otak kita memikirkan hal ini dan itu. Kita bisa merasakan emosi yang terjadi saat itu. Tanpa kita sadari lalu kita tenggelam dalam pikiran begini dan begitu.

Ramainya sang pikiran saat kita diam bisa kita sadari keberadaannya. Bagaimana otak kita berputar memikirkan kemungkinan-kemungkinan, atau keputusan yang akan diambil, rencana-rencana ke depan, bahkan hal-hal sepele pun bisa terlintas di pikiran kita dan kita menganalisanya, seperti makanan, baju, travel, artis juga masalah-masalah yang bukan milik kita.

Dapatkah kita saat sendirian dalam diam dan merasakan hening di dalam diri kita? Keadaan diam dan hening dapat kita latih. Kita tidak perlu ke gunung untuk mencari keheningan, kita tidak perlu mencarinya keluar. Karena hening itu ada di dalam kita, maka kita harus mencarinya ke dalam diri kita.

Hening sangat bermanfaat bagi diri. Karena dalam keadaan diam dan hening, kita bisa mengamati dan mengontrol pikiran kita. Kitalah yang mengontrol pikiran kita, bukan kita yang dikontrol oleh pikiran itu. Kita bisa belajar meredakan segala bentuk pikiran yang menyebabkan rasa cemas dan stres berkepanjangan.

Cobalah beberapa menit untuk duduk diam di suatu tempat yang bebas gangguan, lalu tutup mata. Cobalah untuk bernapas teratur dan tenangkan diri. Kemudian, amati apa yang terjadi. Bagaimana sang pikiran bekerja dan apa yang dirasakan di dalam hati. Ketika sang pikiran bekerja sangat kuat, sedapat mungkin jangan larut terbawa arusnya. Sadari lalu amati saja tanpa menganalisanya. Kita cukup jadi penonton atas apa yang terjadi di pikiran dan perasan kita.

Melatih diri untuk diam dalam hening, akan menjadikan kita manusia yang bisa mengendalikan diri dan bisa berdamai dengan kehidupan. Dimana hening itu menjadi penuh arti, dan kita tidak perlu menilai mana yang benar atau salah. Kita hanya cukup memahami bahwa segalanya sempurna adanya, bahwasanya ada kekuatan besar di dalam diri kita yang asalnya dari Tuhan, yang memampukan kita menjalani proses kehidupan kita masing-masing.

(DK-TimKB)

^{Sumber Foto : Life Hack}