Alangkah indahnya dunia ini jika cinta kasih menjadi fondasinya. Cinta kasih itu bukan dimulai dari para pemimpin dunia, tetapi dari diri kita masing-masing. Semua ajaran agama pun mengajarkan kita untuk memiliki cinta kasih.
Keadaan dunia saat ini masih dalam kondisi menyembuhkan diri dari pandemi. Manusia yang tinggal di dunia ini pun sedang belajar untuk menyembuhkan diri. Masa pandemi mengajarkan kita banyak hal tentang kembali kepada diri sendiri. Tentang bagaimana menjaga kesehatan diri, juga tentang bagaimana kita menghargai arti kebersamaan. Dan akhirnya sadar akan arti dapat bertemu dengan keluarga dan sahabat. Kita juga belajar untuk bergandengan tangan membantu mereka yang terkena dampak pandemi. Dan masih banyak lagi. Kejadian-kejadian tersebut juga mengingatkan kita akan pentingnya cinta kasih.
Sudah saatnya kita tidak menyalahkan siapa-siapa atas keadaan diri kita. Dan sebaiknya masuk jauh ke dalam diri, dengan membenahi cinta yang kita miliki dari sejak kita ada di dunia ini. Cinta yang tidak perlu dicari kemana-mana, karena dia tinggal tetap di dalam hati kita.

Sadar akan cinta kasih yang kita miliki, adalah dengan menyadari cinta kita terhadap diri sendiri. Menerima diri secara seutuhnya dan mensyukurinya. Memandang kebesaran alam semesta, kebesaran Sang Maha Kuasa pencipta segalanya, dan kita ini hanyalah setitik cahayaNya.
Kita sadar kita memiliki cinta tanpa syarat yang kita dapatkan dari Sang Maha Kuasa dan alam semesta ini. Kita akan mampu membagikan serta menularkannya kepada sekitar kita.
Memberikan cinta kasih kepada sesama bukan hanya dengan bersedekah atau memberi bantuan jika diminta. Arti cinta tanpa syarat itu sedemikian luasnya, sehingga kita bisa menjadi terang di manapun kita berada. Contoh kecil misalnya, hanya sekedar tersenyum kepada sekitar kita. Berkata hal-bal baik kepada keluarga atau teman. Ataupun hanya sekedar mendoakan orang lain agar mereka mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam hidupnya.
Ketika sang surya terbit di pagi hari, dia tidak meminta apapun dari kita. Sampai terbenamnya dia akan setia menemani hari kita. Ketika udara yang kita hirup tidak pernah ada habisnya, dia pun akan setia memberikannya kepada kita. Sang Maha Kuasa melukiskan cinta tanpa syarat di jagat semesta ini. Yang tersedia di alam semesta ini, ada baiknya jika kita memaknainya sebagai cinta semesta pada kita. Cinta Sang Pencipta bagi kita sebagai makhluk ciptaanNya.
Kita yang berdiam di atas bumi ciptaanNya, sudah seharusnya memiliki cinta kasih tanpa syarat itu. Dan menularkannya kepada sesama makhluk di bumi ini. Semoga cinta kasih sayang selalu mengalir dalam kehidupan kita masing-masing.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : Authentic Intimacy

Berita lainya
Mengatasi Depresi dengan Coklat: Mitos Atau Fakta Ilmiah?
Mengelola Kecemasan Sosial: Menuju Interaksi Yang Menyenangkan
Menjalani Hidup Dengan Pasangan Yang Mengalami Kecemasan