Jakarta – David A. Onama, yang juga dikenal dengan julukan Silent Assassin, merupakan seorang petarung MMA yang lahir pada tanggal 7 Juni 1994 di Kyangwali, Uganda. Dengan bakat dan dedikasinya yang luar biasa, ia telah menunjukkan performa yang mengesankan di atas panggung MMA.
David Onama bertarung di kelas featherweight dan telah mengembangkan gaya bertarungnya sendiri yang mencakup berbagai aspek bela diri. Dalam pertandingan, ia menggabungkan teknik-teknik dari berbagai disiplin bela diri, termasuk striking dan grappling, untuk menciptakan strategi yang efektif.
Dalam hal teknik striking, Onama memiliki kecakapan khusus dalam mengaplikasikan jab. Jab adalah teknik serangan dasar dalam tinju dan MMA, dan Onama mampu menggunakannya dengan presisi dan kekuatan yang mematikan. Teknik ini menjadi senjata andalnya dalam mengendalikan jarak dan menyerang lawan dengan cepat.
Rekor MMA Onama mencerminkan kemampuannya sebagai petarung yang tangguh. Dengan rekor 11 kemenangan, 2 kekalahan, dan 0 pertandingan seri, ia telah membuktikan dirinya sebagai pesaing yang berbakat dan berpengalaman di dunia MMA. Sejak memulai karir profesionalnya pada tahun 2019, Onama terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam performanya.
Selain keahliannya dalam MMA, Onama juga memiliki latar belakang dalam Brazilian Jiu Jitsu dan memegang sabuk biru. Brazilian Jiu Jitsu adalah seni bela diri yang fokus pada teknik grappling dan ground fighting. Pemahaman Onama tentang Brazilian Jiu Jitsu memberinya keunggulan tambahan dalam pertarungan di matras.
Karir profesional Onama dimulai pada tanggal 23 Februari 2019 ketika ia menghadapi Francisco Pintos di acara Cageside Promotions / KCFA – Kansas City Fighting Alliance 32. Dalam pertarungan tersebut, Onama berhasil mengalahkan Pintos dengan TKO di ronde kedua, menunjukkan bakat dan kemampuannya sebagai petarung.
Pada tanggal 23 Oktober 2021, Onama membuat debutnya di UFC pada acara UFC Fight Night 196 – Costa vs. Vettori. Di pertandingan tersebut, ia berhadapan dengan Mason Jones. Meskipun Onama menunjukkan keterampilan dan ketahanan yang kuat, ia kalah dalam pertarungan tersebut dengan keputusan mutlak. Meskipun demikian, pengalamannya di UFC menjadi tonggak penting dalam kariernya dan memberinya kesempatan untuk tampil di tingkat tertinggi dalam MMA.
Setelah kekalahan pertamanya di UFC, David Onama bangkit dengan performa yang mengesankan dalam dua pertandingan berikutnya. Ia berhasil mengalahkan Gabriel Benitez dengan KO di ronde pertama dan Garrett Armfield dengan submission Arm-Triangle Choke. Kemenangan-kemenangan ini menunjukkan kemampuan Onama untuk menghadapi lawan-lawan tangguh dan mengendalikan pertarungan.
Namun, di UFC on ESPN 41 – Vera vs. Cruz pada tanggal 13 Agustus 2022, Onama menghadapi tantangan berat ketika berhadapan dengan Nate Landwehr. Meskipun memberikan perlawanan yang gigih, Onama harus menerima kekalahan melalui keputusan bulat. Meski demikian, ia tidak menyerah dan tetap bersemangat untuk mengembangkan karirnya di dunia MMA.
Selama perjalanan kariernya, Onama telah meraih gelar yang mengesankan. Ia pernah menjuarai KCFA Featherweight Championship, menambahkan prestasi yang membanggakan dalam daftar pencapaian MMA-nya. Gelar ini menjadi bukti bahwa Onama memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa dalam dunia MMA.
(PR/timKB).
Sumber foto: youtube.com
Berita lainya
Max ‘Pain’ Griffin: Petarung Keras Kepala Dari Santa Barbara
Robert Valentin: “Robzilla”: Monster Baru Divisi Middleweight UFC
Ateba Gautier “The Silent Assassin”: Petarung Muda Dari Kamerun