Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Gabriel Santos, Mosquitinho Yang Jago Submission


Jakarta – Gabriel Santos, atau yang lebih dikenal dengan julukan Mosquitinho, adalah seorang petarung MMA yang lahir pada tanggal 28 November 1996 di Beberibe, Ceara, Brasil. Meskipun dulu ia memiliki tubuh yang kecil dan kurus, Santos telah membuktikan bahwa ukuran bukanlah segalanya dalam dunia pertarungan.

Santos bertarung dalam kelas featherweight dan telah mengembangkan kemampuan dalam berbagai aspek bela diri. Ia menggunakan gaya bertarung campuran (MMA) yang mencakup teknik-teknik dari berbagai disiplin, termasuk grappling dan striking. Dalam pertarungan, Santos dapat menggabungkan keterampilan grappling dan strikingnya untuk menciptakan strategi yang efektif.

Dalam hal teknik grappling, Santos memiliki dua teknik favorit yang menjadi senjatanya. Pertama, ia memiliki keahlian dalam melakukan takedown, yaitu teknik untuk menjatuhkan lawan ke tanah dan mengendalikan posisi. Takedown menjadi fondasi penting dalam MMA karena dapat mengubah posisi dan memberikan kesempatan untuk melakukan serangan dari atas.

Selain itu, Santos juga memiliki keahlian dalam submission, terutama menggunakan teknik Rear-Naked Choke. Rear-Naked Choke adalah teknik submission di mana petarung mengunci leher lawan dengan lengan dan menekan untuk membuat lawan kehilangan kesadaran. Teknik ini membutuhkan kekuatan, kelincahan, dan keahlian teknis untuk diterapkan dengan efektif.

Dalam hal teknik striking, Santos memiliki favoritnya sendiri, yaitu front kick. Front kick adalah tendangan ke depan yang dilakukan dengan kaki depan. Teknik ini memiliki kekuatan yang besar dan dapat digunakan untuk menjaga jarak, menghalangi serangan lawan, atau melancarkan serangan balasan.

Rekor MMA Santos mencerminkan kemampuannya sebagai petarung yang tangguh. Dengan rekor 10 kemenangan, 2 kekalahan, dan 0 pertandingan seri, ia telah menunjukkan bakat dan keterampilannya di dalam oktagon. Sejak memulai karir profesionalnya pada tahun 2014, Santos terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam performanya dan berhasil meraih kemenangan-kemenangan yang mengesankan.

Foto: ufc.com

Selain kemampuannya di MMA, Santos juga memiliki latar belakang dalam Brazilian Jiu Jitsu dan memegang sabuk coklat. Brazilian Jiu Jitsu adalah seni bela diri yang fokus pada teknik grappling dan pertarungan di tanah. Pemahaman Santos tentang Brazilian Jiu Jitsu memberinya keunggulan tambahan dalam pertarungan di matras dan memberikan kemampuan dalam mengendalikan lawan.

Santos memulai latihan Jiu Jitsu pada tahun 2011. Julukannya, Mosquitinho, diberikan karena tubuhnya yang kecil dan kurus, serta menjadi salah satu petarung dengan postur terkecil dalam latihan. Namun, ia membuktikan bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh ukuran tubuh, melainkan oleh bakat, dedikasi, dan kerja keras.

Debut Santos dalam pertarungan profesional terjadi pada tanggal 20 September 2014 dalam acara AF – Action Fight 1. Dalam pertandingan tersebut, ia berhasil mengalahkan Lucas de Sousa Silva melalui TKO di ronde ketiga. Kemenangan ini memberinya dorongan yang kuat untuk terus mengembangkan karirnya di dunia MMA.

Pada tanggal 2 September 2017, Santos menghadapi Thiago Barbosa do Nascimento dalam pertarungan di acara CC – Coronel Combate 9. Dalam pertarungan tersebut, Santos menunjukkan keahliannya dalam teknik submission dengan berhasil mengunci lawannya menggunakan teknik Rear-Naked Choke. Kemenangan ini menambah daftar prestasinya dalam MMA.

Pada tanggal 4 November 2022, Santos membuat debutnya di Legacy Fighting Alliance (LFA) dalam acara LFA 146 – Barbosa vs. Santos. Dalam pertandingan tersebut, ia menghadapi Marcio dos Santos Barbosa dan berhasil memenangkan pertarungan melalui TKO. Kemenangan ini menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan panggung yang lebih besar dan menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh.

Kemudian, pada tanggal 18 Maret 2023, Santos melanjutkan perjalanan karirnya dengan debutnya di UFC pada acara UFC 286 – Edwards vs. Usman 3. Dalam pertarungan tersebut, ia berhadapan dengan Lerone Murphy. Meskipun Santos berjuang dengan gigih, ia harus menerima kekalahan melalui keputusan terpisah. Namun, kekalahan ini tidak mengurangi semangatnya untuk terus belajar dan tumbuh sebagai petarung.

Prestasi Santos tidak hanya terbatas pada pertarungan di MMA, tetapi juga dalam kejuaraan-kejuaraan yang ia raih. Ia pernah meraih gelar Coronel Combate Champion, Future Champion tingkat negara, dan LFA Champion tingkat dunia. Prestasi ini merupakan bukti konsistensi dan kemampuannya dalam menghadapi lawan-lawan yang tangguh di berbagai tingkat kompetisi.

Dengan rekornya yang mengesankan, teknik-teknik yang solid, dan dedikasinya yang tak kenal lelah, Gabriel Santos terus menunjukkan bahwa ia adalah petarung yang patut diperhitungkan dalam dunia MMA. Dengan semangatnya yang tidak pernah padam, ia akan terus mengembangkan karirnya dan berusaha menjadi yang terbaik dalam setiap pertandingan yang dihadapinya.

(PR/timKB).

Sumber foto: mmafighting.com