Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Pentingnya Self Care, Memprioritaskan Diri Sendiri demi Kesehatan Mental


Kita pasti sering mengorbankan kesejahteraan kita sendiri untuk menjaga kepentingan orang lain. Kita sering mengutamakan orang lain padahal diri kita tidak atau kurang menyukainya. Hal ini kadang diikuti dengan banyak alasan, seperti rasa malu, tidak enakan, demi teman, demi uang, demi anak-anak dan lain-lain. Tanpa kita sadari, kemungkinan kita melakukan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan.

Ketika kita hendak naik pesawat, apa hal penting yang pramugari katakan? Jika terjadi kehilangan tekanan kabin, silakan pakai masker oksigen kita sendiri terlebih dahulu dan kemudian bantu anak-anak atau penumpang lain. Yang artinya bahwa kita harus menyelamatkan diri sendiri dulu, mengutamakan diri sendiri dulu, merawat diri sendiri terlebih dahulu, baru kita bisa menolong orang lain. Jika kita tidak merawat diri sendiri terlebih dahulu, kita akan pingsan atau bahkan mungkin meninggal. Kita hanya dapat membantu orang lain dan menyelamatkan nyawa, setelah kita memenuhi kebutuhan kita sendiri. Tidak hanya dalam skenario darurat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari kita. Di sinilah arti dari self care atau perawatan diri sendiri.

Kita mungkin berpikir egois untuk memprioritaskan kebutuhan kita di atas kebutuhan orang lain. Kita pikir dengan menunjukkan kasih kepada orang lain, berarti kita harus terus memberikan diri sendiri dan mendahulukan kebutuhan mereka di atas kebutuhan kita sendiri. Akibatnya, kita terus-menerus merasa terkuras, lelah, dan lelah. Tidak jarang kita menyembunyikan perasaan itu, menekannya dalam-dalam, menyangkalnya, dengan harapan kita bisa kuat menjalaninya. 

Tanpa kita sadari kita lupa caranya bahagia. Kita tidak melihat nilai dalam merawat kesehatan mental diri sendiri, terlalu sibuk untuk mengurusi kepentingan orang lain, bahkan sering mengabaikan bahwa diri kita sendiri lah yang terpenting. 

Kita hanya fokus untuk menghasilkan uang dan menyenangkan pasangan, anak, orang tua, atasan atau orang lain. Mencoba membeli cinta atau respek dari mereka. Kita kurang menyadari bahwa kita menguras habis energi yang kita miliki, dan kita lupa untuk mengisinya kembali. Hal itu bisa membunuh kita perlahan jika kita membiarkannya.

Foto : Woman’s Day

Self Care adalah proses yang teratur dan disengaja untuk memprioritaskan diri sendiri, untuk melindungi dan mempertahankan kesehatan mental. Hal ini pun didukung oleh ilmu pengetahuan.

Kita semua harus sangat waspada dalam hal efek kumulatif yang dapat diciptakan oleh pengabaian self care. Perawatan diri sendiri dapat membantu mengurangi konsekuensi dari tuntutan dan peran kita.

Self care bukan hanya tentang merawat diri sendiri secara fisik. Jauh melampaui apa yang kita makan atau berapa banyak tidur yang kita dapatkan, hal ini mencakup kesejahteraan emosional dan mental kita. Penting juga untuk menyadari bahwa self care terlihat berbeda untuk setiap orang.

Emosional

Self care secara emosional membantu kita mengakui dan mengekspresikan perasaan kita secara teratur dan aman.Kita dapat memulainya dengan menyadarinya, menerima segala emosi yang kita rasakan, dan belajar untuk mengolahnya, mengisi ulang (recharge) kembali diri kita. Jika tidak, hal yang sering terjadi adalah kita mengasihani diri sendiri (self pity), playing victim, atau kita memalsukan emosi kita, seolah-olah semuanya baik-baik saja. Hal-hal tersebut perlu kita gali karena self care juga tentang bagaimana kita mengenal emosi diri kita sendiri.

Psikologis

Pikiran dan hal-hal yang kita isi di pikiran kita, secara signifikan memengaruhi kesejahteraan psikologis kita. Mempraktikkan self love dan self care memungkinkan kita untuk tetap sehat secara mental dengan merumuskan kembali dialog batin kita.

Fisik

Self care secara fisik dapat berdampak positif pada kesejahteraan kita secara keseluruhan. Merawat tubuh dengan makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup, memungkinkan tubuh untuk berjalan secara efisien. Selain itu, ada hubungan yang kuat antara pikiran , jiwa dan tubuh.  Oleh karena itu, merawat diri sendiri secara fisik akan membantu kita merasa lebih baik secara mental.

Rohani

Spiritualitas tidak harus mencakup agama.  Ini hanya dapat melibatkan kegiatan yang membantu kita mengembangkan rasa makna, pemahaman, atau hubungan yang lebih mendalam dengan Tuhan dan alam semesta. Beberapa bentuk perawatan diri spiritual mungkin termasuk meditasi, berlatih yoga, menghadiri ibadah keagamaan, atau berdoa.

Self care atau merawat diri sendiri adalah tentang menyadari, memeriksa diri sendiri, dan mengoreksi diri untuk mengurangi kecemasan, stres, depresi, kesedihan atau putus asa. Bagian penting dari hari kita yang akan membuat kita lebih bahagia, lebih produktif, dan pada akhirnya, damai.

Luangkan waktu sebentar setiap hari untuk melihat bagaimana perasaan kita dan apa yang terjadi dalam hidup kita.  Apakah kita lelah, lapar, depresi? Jeda sejenak.

Dengarkan beberapa musik favorit, suara hujan yang menenangkan, bahkan burung-burung di luar jendela yang dapat meningkatkan suasana hati kita.

Bernapas, tidak perlu sesi meditasi penuh, bahkan beberapa napas dalam-dalam dapat menurunkan detak jantung dan menenangkan tubuh kita.

Bergerak, waktu yang teratur berolahraga sangat bagus untuk memompa endorfin, yoga atau berjalan-jalan di taman dapat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran kita. Bahkan dapat meningkatkan kualitas tidur kita juga.

Mengekspresikan diri melalui membuat jurnal, melukis, bernyanyi atau bermain musik. Hal ini tidak perlu bakat. Ini tentang mengekspresikan diri kita.

Pada akhirnya, kita meluangkan waktu untuk hal-hal yang penting bagi kita. Jadi, jika kita menghargai diri sendiri, kita harus menjaga diri sendiri. Lagi pula, jika kita tidak memprioritaskan diri sendiri, siapa lagi? Berbaik hatilah pada diri sendiri. Daripada beralih ke self-talk negatif atau adu nasib dengan nasib orang lain, fokuslah pada apa yang telah kita capai, apa yang kita lakukan dengan baik. Kita layak mendapatkan perawatan terbaik, dan fokus memastikan kebutuhan kita. Mulai dari fisik dan emosional hingga psikologis terpenuhi.

(DK-TimKB)

Sumber Foto : Woman’s Day