Body language adalah bahasa tubuh yang disampaikan secara tidak sadar untuk menegaskan suatu hal. Dan bagaimana body language dapat membantu kita dalam meringankan depresi.
Lalu bagaimana, mengapa, dan apa yang harus dilakukan untuk membantu diri kita dalam meringankan depresi, kecemasan, atau penyakit mental serupa.
Seseorang yang mengalami depresi kronis pun, masih memiliki harapan. Menurut Mayoclinic, “depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus. Juga disebut gangguan depresi mayor, atau depresi klinis, ini memengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku manusia serta dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik. Seseorang mungkin kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari, dan kadang-kadang mungkin merasa hidup tidak layak untuk dijalani.”
Ketika seseorang merasa seperti ini dan sampai pada titik di mana hal itu mengganggu aktivitas sehari-hari dan berlangsung lebih dari beberapa minggu, ini adalah episode depresi. Hal pertama yang harus dipahami adalah apa yang sebenarnya terjadi secara fisiologis ketika seseorang mengalami depresi. Itu bukan sesuatu yang bisa dikatakan pada seseorang untuk “melupakan”, namun ada ketidakseimbangan kimiawi yang sebenarnya terjadi di tubuh mereka.
Tingkat serotonin dan dopamin dalam tubuh turun. Serotonin dan dopamin adalah bahan kimia yang membantu menjaga keseimbangan suasana hati kita. Kemudian, tubuh terus berevolusi secara fisik, menyebabkan kelelahan dan motivasi yang rendah. Salah satu bagian pertama dan terpenting dari mempelajari bahasa tubuh adalah menyadari tubuh kita melalui gerak tubuh. Kita dapat berkomunikasi dengan diri kita sendiri melalui gerakan tubuh kita sehingga kita dapat bisa melawan dan mengatasi depresi tersebut.
Menggerakkan tubuh dengan berlari atau berolahraga dapat membantu memompa endorfin, yang membuat kita merasa bahagia dan rileks. Olahraga tidak hanya membuat kita lebih bahagia, tetapi memberi kita bonus tambahan untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan konsentrasi, fokus, dan kemampuan kognitif kita.
Jika mengalami kesulitan tidur, berolahraga beberapa jam sebelum malam berakhir adalah cara yang baik untuk membantu kita tertidur.
Tubuh kita, meskipun pada awalnya mungkin terasa sakit, akan mulai menyesuaikan diri dengan ketegangan olahraga dan melepaskan bahan kimia yang akan membantu kita merasa nyaman.
Ketika kita menjadi stres, tubuh kita beradaptasi dengan respons fight or flight, melawan atau lari, yang menciptakan ketegangan. Ketegangan tercipta di bahu, punggung bawah, dan kepala kita. Peregangan mengganggu respons fisik yang tegang terhadap stres dan memberikan kelegaan. Stres juga dapat membatasi aliran darah ke seluruh tubuh kita. Peregangan dapat melawan serangan dengan meningkatkan aliran darah. Ini membantu mengembalikan sirkulasi itu dan meredakan nyeri tegang pada otot kita yang disebabkan oleh stres.
Segera setelah kita bangun di pagi hari, luangkan waktu sebentar dan lakukan peregangan untuk melancarkan sirkulasi aliran darah. Ini akan memberi diri kita dorongan untuk memulai hari. Sepanjang hari, lakukan peregangan untuk melawan ketegangan akibat stres.
Penelitian menunjukkan akan lebih mudah menciptakan kebiasaan baru jika kita melakukannya pada waktu yang sama setiap hari. Segera setelah kita bangun di pagi hari untuk memulai hari, lakukan peregangan panjang yang menyenangkan, dan ulangi setiap pagi.
Selain olahraga, meditasi adalah baik untuk mengambil fokus kita pada apa yang terjadi di sekitar kita dan fokus pada tubuh. Terkadang kenangan buruk bisa memicu keadaan depresi, bahkan sesuatu yang kecil seperti bau atau mungkin wajah yang familiar. Atau mungkin itu bukan pemicu, tetapi sering kali kita nmemakai “topeng bahagia” untuk keluar dan tidak bisa menghilangkan beban yang mengganggu itu.
Bagi seorang pemula, disarankan untuk berlatih di tempat yang dapat menghindari gangguan. Langkah pertama bahasa tubuh adalah menyadari gerakan tubuh kita terlebih dahulu. Dalam meditasi, kita fokus pada tubuh. Misalnya, fokuskan semua perhatian kita pada tangan kita. Sekarang mulai dari bagian luar tangan, tarik napas dalam-dalam dan fokuskan pada rasa atau sensasi di tangan kita. Kemudian cobalah dan fokus untuk merasakan detak jantung kita pada tangan. Setelah selesai melakukannya, pindah ke bagian tubuh lainnya, berikutnya dan telusuri seluruh tubuh kita. Hal ini melatih kita untuk kembali ke saat ini (present moment) dan tidak tersesat dalam pikiran atau ingatan negatif yang merusak. Ketika kita memutar ulang pikiran negatif atau kita merasakan beban datang, ubah fokus kita ke hal ini dan ketahuilah bahwa kita ada di sini, aman, berharga dan dicintai.
Kita juga dapat berlatih pernapasan perut. Letakkan telapak tangan satu di perut dan satu di dada. Ini adalah latihan pernapasan di mana tujuannya adalah menjaga dada kita tetap dan bernapas sehingga perut bergerak ke luar sementara dada tetap rata. Saat menarik napas, pikirkan pikiran positif dan hembuskan apa yang mengganggu kita saat ini. Dalam bahasa tubuh, orang menggunakan banyak teknik menenangkan diri, yang biasanya ingin kita jauhi, tetapi jenis menenangkan diri ini adalah teknik positif yang dapat membantu menenangkan saraf kita dan mempersiapkan kita untuk menjadi tenang saat ini.
Studi telah membuktikan bahwa ruang terbuka hijau di alam memiliki efek menenangkan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita, meningkatkan kebahagiaan, dan mengurangi stres. Itu juga terbukti membantu mereka yang menderita penyakit mental termasuk ADHD, depresi, dan kecemasan. Juga telah digunakan untuk membantu mereka yang berjuang dengan sakit kepala. Ini meningkatkan konsentrasi kita dan mengurangi tingkat stres kita.
Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan berjalan-jalan santai melewati hutan. Temukan kedamaian dalam ketenangan dan bersantailah dalam keindahan alam di sekitar kita. Hidup sudah cukup sibuk, meluangkan waktu untuk diri sendiri sama pentingnya dengan hal lain yang mungkin kita miliki dalam jadwal kita sehari-hari.
Power pose adalah ketika kita mengambil ruang sebanyak mungkin dengan tubuh kita. Para peneliti di University of British Columbia menemukan bahwa ketika atlet memenangkan perlombaan, bahasa tubuh mereka semakin melebar dan ketika atlet kalah dalam perlombaan, bahasa tubuh mereka pun memperlihatkan kekalahan mereka. Ingin tampil seperti pemenang? Gulung bahu ke belakang, letakkan kaki dengan kuat, buka dada dan angkat kepala. Semakin percaya diri tubuh kita terlihat, semakin percaya diri kita akan penghargaan. Kekuatan tubuh yang tinggi, mengambil ruang dengan tubuh kita. Latihan ini bahkan lebih baik jika kita tahu bahwa kita akan memasuki situasi yang penuh tekanan. Lakukan power pose terlebih dahulu untuk mempersiapkan diri kita dan meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi kita. Hal ini pun bisa menjadi sesuatu yang sederhana dengan diam-diam seperti duduk di kursi dan menegakkan bahu ke luar dan duduk tegak.
Hipotesis telah menjelaskan bahwa ketika kita membuat ekspresi, itu juga memengaruhi respons emosional kita. Ini berarti bahwa jika kita tersenyum cukup lama kita dapat mulai merasa lebih bahagia, jika kita cemberut cukup lama kita akan mulai merasa sedih. Terlalu sering pikiran kita akan melawan kita dan memberi tahu kita bahwa kita tidak istimewa, lemah, tidak berharga, atau berpengaruh. Lawan pemikiran negatif itu dengan meluangkan waktu untuk melihat diri sendiri di cermin, buatlah senyuman terbesar yang bisa kita buat, dan katakan pada diri sendiri hal-hal positif.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : Linkedin
Berita lainya
Sindrom Alice in Wonderland: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Memasak Dengan Kesadaran Penuh: Seni Dan Manfaatnya
Berpura-pura Positif: Garis Tipis Antara Harapan Dan Bahaya