Kita sering melihat bayangan diri kita di cermin. Saat kita mau berangkat beraktivitas atau berdandan, kita mengecek bagaimana penampilan kita di cermin. Apa yang terlintas di pikiran kita saat kita melihat diri kita di cermin?
Bayangan kita di cermin sangat sempurna, berbeda dengan bayangan yang kita lihat di lantai atau tanah. Tapi dia tetap bayangan kita. Bagaimanapun bentuk tubuh kita dan gerakan kita, bayangan kita akan selalu mengikuti.
Bayangan kita sebagai bentuk refleksi dari diri kita. Mengingatkan kita bahwa kita memiliki bagian yang selalu mengikuti kita. Dalam pengertian lain, bayangan tersebut menggambarkan bagian diri kita yang tidak atau belum kita sadari keberadaannya.
Bentuk bayangan diri, seperti sifat atau sesuatu yang melekat dengan kita. Contoh kasusnya seperti, jika kita bertemu dengan seseorang yang karakternya tidak kita sukai, dan kita menggerutu karenanya, hal tersebut terjadi karena orang tersebut adalah refleksi diri kita. Sadar atau tidak, sifat orang tersebut ada di diri kita.
Contoh lain lagi, misalnya ada phobia atau trauma di masa lalu, kemudian ada kejadian yang mengingatkan kita akan sesuatu hal di masa lalu. Sadar atau tidak, hal inipun mempunyai akar permasalahan yang menjadi sesuatu yang melekat pada kita dan menjadi bayangan diri.
Merangkul bayang-bayang diri kita dapat kita lakukan jika kita memiliki cinta untuk diri sendiri. Pemahaman yang mendalam tentang cinta kepada diri sendiri, dapat membantu untuk sembuh dari luka masa lalu.
Memang membutuhkan proses yang panjang untuk bisa merangkul diri sendiri beserta bayang-bayang yang mengikuti. Mengalir saja dalam kesadaran penuh akan segala aspek kehidupan. Terbukalah akan segala kemungkinan terbaik yang akan terjadi.
(DK-TimKB)
Sumber Foto : Getty Images
Berita lainya
Apa Dampak Stres Oksidatif Terhadap Tubuh?
Temukan Harmoni Melalui Pengalaman Sound Bath
Achievemephobia: Mengatasi Ketakutan Akan Kesuksesan